Mei menambahkan, pola yang beredar biasanya adalah lewat group-group di media sosial, baik Facebook, WhatsApp mau pun Twitter dan Instagram. Karenanya, apabila ada kabar atau berita yang dikirim ke kita dirasa meragukan, ada baiknya kita melakukan cross check.
"Cukuplah berhenti di kita saja jangan diteruskan ke orang lain walau itu orang terdekat, saudara, atau teman dekat," tukas dia.
Mei menambahkan, "Berhenti di Kamu" juga mencegah adanya penyebaran dampak buruk semakin masal. Dengan melakukan filterisasi informasi, setidaknya Anda sudah melakukan upaya pencegahan penyebaran hoax di masyarakat. So, stop penyebaran hoax!
(Santi Andriani)