Psikolog Klinis Meity Arianty menyebut, hoax dapat menimbulkan trauma psikologis baik itu langsung mau pun tidak langsung.
"Misal berita hoax tentang kekerasan, kecelakaan, perampokan seperti begal, semua itu sangat mungkin membuat masyarakt resah, takut dan cemas. Bagi sebagian orang bisa jadi ini akan memberikan trauma psikologis," jelas psikolog yang biasa disapa Mei, kala dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.
Mei menganalogikan berita hoax sebagai cara untuk eksploitasi sisi psikologis manusia. Masalahnya, hoax baik disengaja atau pun tidak, akan 'menjual' psikologis manusia dan sangat merugikan manusia itu sendiri.
"Karena yang diserang adalah sisi psikologisnya, ini bermain dengan emosi manusia memicu reaksi tertentu," katanya.
Masih ingat kasus hoax Ratna Sarumpaet kan? Mungkin kasus tersebut terlihat sederhana, namun hal itu sebenarnya berakibat buruk ke masyarakat. Paling minim, Meity menambahkan, hal itu dapat memicu pertikaian, kemarahan dan kebencian.
Baca Juga: