Tentunya banyak orang yang penasaran mengapa sebuah buku ditulis dengan aneka puisi dan prosa? Tisa menjelaskan ia tidak ingin namanya diketahui, sehingga ia memilih untuk menulis sebuah buku dengan puisi dan prosa di dalamnya.
“Saya dari dulu memang suka menulis. Saya ingin menyampaikan perasaan hati, namun tidak ingin diketahui namanya. Jadi saya menggunakan puisi dan prosa. Kan puisi dan prosa tidak harus menuliskan nama,” tutur Tisa, saat di jumpai Okezone di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
Tisa juga mengaku latar belakang terciptanya buku berjudul Drifting Away ini diinspirasi dari kisah percintaanya dengan sang kekasih yang harus menelan pil pahit. Kala itu hubungan Tisa harus kandas yang membuatnya sangat galau.
“Saya waktu itu diputusin sama pacar. Sempat galau dan down banget. Kisah inilah yang dituangkan ke dalam tulisan. Selain itu ada juga berbagai masalah tentang keluarga, masalah bullying dan aneka masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.
Kepiawaian Tisa menulis kisahnya dalam bentuk puisi dan prosa membuatnya mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penulis buku termuda di usia 15 tahun.
(Renny Sundayani)