TAK sedikit orang yang menambahkan aksesoris pada ponselnya dengan tujuan untuk melindungi dari kerusakan. Mulai dari memasang layar anti gores hingga menggunakan casing, entah itu soft case maupun hard case. Hal itu tidaklah mengherankan mengingat ponsel sekarang ini menjadi bagian dari mobilitas sehari-hari.
Sayangnya, hanya sedikit yang melindungi tubuh dari masalah kesehatan yang mungkin saja bisa disebabkan oleh ponsel. Ya, sebuah penelitian baru mengungkapkan jika ponsel ternyata tujuh kali lebih kotor bila dibandingkan dengan dudukan toilet. Fakta yang cukup mencengangkan bukan?
Fakta tersebut didapatkan setelah perusahaan bernama Initial Washroom Hygiene melakukan percobaan terhadap smartphone. Peneliti mengambil sampel dari beberapa smartphone dan dites menggunakan perangkat yang menyalakan mikroba hidup. Dudukan toilet pun dites dengan alat yang sama.
BACA JUGA:
Setelah alat dinyalakan, peneliti menemukan 220 titik terang di dudukan toilet. Titik terang itu menandakan bakteri yang ada. Sedangkan pada ponsel ditemukan rata-rata ada 1479 titik terang. Lantas bagaimana dengan ponsel yang menggunakan casing? Apakah mungkin terhindar dari bakteri?

Ternyata, jumlah bakteri malah lebih banyak pada ponsel yang menggunakan casing. Casing tersebut menyimpan bakteri paling banyak. Jumlahnya bisa mencapai hampir 17 kali lebih banyak dibandingkan kursi toilet.
Para ahli percaya ponsel menjadi sangat kotor karena benda tersebut dibawa ke kamar mandi sehingga terkena bakteri dari gagang pintu dan tempat duduk toilet. Ponsel juga sering dibawa kemanapun sehingga memperbesar kemungkinan terpapar bakteri.
"Ponsel atau smartphone hampir sama seperti saputangan untuk bakteri. Orang mungkin dapat terpapar bakteri dari ponsel karena kontak fisik yang dekat mengingat perangkat ini sering digunakan seharian,” ujar profesor bidang bakteriologi di University of Aberdeen, Profesor Hugh Pennington seperti yang dikutip Okezone dari NZ Herald, Senin (3/12/2018).
BACA JUGA:
"Akan ada norovirus pada ponsel di tahun ini. Namun bisa saja bakteri pada ponsel didapatkan dari orang lain. Meskipun kemungkinan menyebabkan penyakit itu rendah, tidak disarankan untuk menggunakan ponsel saat banyak orang atau bahkan meminjamkannya ke banyak orang,” pungkas Profesor Hugh.
(Dinno Baskoro)