Dokter Danielle pun tercengang melihat apa yang menyebabkan cegukannya itu. Mereka memutuskan bahwa cegukan Danielle mungkin disebabkan oleh diafragma yang secara tidak sengaja tertular dan mengalami kejang-kejang. Ini terjadi karena kecanduannya terhadap obat penghilang rasa sakit yang dia konsumsi untuk migrain dan radang sendanya.
"Saya mengambil barbiturat dan Lortab (opiat acetaminophen dan hidrokodon). Saya telah melakukan ini selama bertahun-tahun. Namun, dampak jangka panjangnya telah menyebabkan cegukan kronis," kata Danielle, Kamis (11/10/2018).
Cegukan ini telah mengganggu hidupnya. Danielle yang sudah kuliah dan sedang pelatihan untuk menjadi perawat seringkali dikeluarkan dari kelas karena cegukannya yang mengganggu. Ia pun menjadi sulit berkonsentrasi di kelas. Ini juga mempengaruhi kehidupan cintanya.
Danielle akhirnya diresepkan pelemas otot tizanidine. Ia minum obat itu setiap malam untuk mengurangi frekuensi cegukannya menjadi hanya enam atau tujuh kali sehari. Saat melihat orang yang mengalami cegukan membuatnya jadi panik. Dan jika cegukannya kembali, ia mengonsumsi gula atau netraliser asam yang bisa membantu meredakan cegukan itu.
(Renny Sundayani)