Lalu upacara dilanjutkan dengan penyiraman air legen ke dalam sumber Beji, dan penyeberangan sesaji dari arah timur ke barat sumber. Kemudian, ditutup dengan selamatan dan makan bersama berkat dari Gunungan Lanang dan Gunungan Wadon yang telah disediakan bagi warga untuk mendapatkan berkah.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan, selain melestarikan sumber air, upacara Keduk Beji juga merupakan ikon wisata budaya Pemkab Ngawi.
"Keduk Beji telah menjadi salah satu budaya yang khas di Ngawi. Selain itu, agenda Keduk Beji sudah menjadi identitas daerah Ngawi. Kewajiban kita untuk melestarikanya," katanya.
Sementara, setiap tradisi itu digelar, ribuan wisatawan selalu berkunjung ke Taman Tawun, Ngawi, tempat di mana upacara tersebut dilakukan. Mereka berasal dari wilayah Ngawi, Madiun, Magetan dan daerah sekitarnya.
(Utami Evi Riyani)