"Percaya atau tidak, pijat bayi itu sama seperti olahraga untuk si bayi. Setelah dipijat, bayi akan merasa lapar dan ini yang membuat nafsu makan dia tinggi. Jika asupan ASI-nya baik, maka nutrisi dalam tubuhnya juga akan terjaga. Masalah stunting pun bisa diminimalisir," sambungnya.
Ada hal penting yang mestinya menjadi perhatian para ibu sebelum melakukan pijat bayi ini. Ditegaskan dr. Ina, jika hasilnya ingin maksimal, jangan yang memijat itu dukun atau pengasuh anak. Ada baiknya langsung sang ibu atau ayah.
"Pijat bayi akan lebih terasa manfaatnya untuk si kecil jika ibunya yang memijat atau ayahnya juga boleh. Selain lebih mengenali bagaimana kondisi anak, manfaat bonding itu akan lebih terasa dan ini juga menghindar anak mendapat masalah lanjutan," tegasnya.
Baca juga: Kemenkes Instruksikan BPOM Cabut Izin Edar Susu Kental Manis, Ini Alasannya!
Sedikit tambahan, jika memang ibu sudah ingin melakukannya sendiri, tambah dr. Ina, usahakan sang ibu jangan memijat sembari main ponsel atau melakukan aktivitas di luar pijatan. Jadi, ibu harus fokus sama bayinya. "Salah satu yang bisa dilakukan misalnya dengan memijat sembari bernyanyi atau berdoa bersama. Intinya, ibu benar-benar memberikan perhatian penuh ke si anak," tambahnya.
(Dinno Baskoro)