"Ini surau yang tertua. Berdasarkan informasi dari nenek datok kita, dibuat oleh seorang Nakhoda Ahmad," kata Muhammad, Kamis (24/5/2018).
Muhammad memastikan, semua bahan bangunan masih orisinil. Walaupun ada beberapa komponen yang diganti. Seperti engsel pintu maupun baut. "Tapi bahan utamanya tetap selalu dijaga," tambahnya.
Di Surau Baitannur, ada dua pintu masuk bagi para jamaah. Di dalamnya pun disekat menjadi dua bagian fungsi sebagai batas shaf antara perempuan dan laki-laki.
Terdapat tiga jendela di bagian belakang shaf perempuan. Enam jendela di sisi samping letak jamaah laki-laki. Tak ada perbedaan ukuran antara pintu dengan jendela. Ditambah dengan kaca bermotif di atas pintu dan jendela yang susah dicari untuk saat ini.
