TRADISI tarian kematian atau disebut Mabadong, dalam prosesi adat Rambu Solo, menjadi tradisi yang terus dilestarikan oleh Suku Toraja di Sulawesi Selatan, dan menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Tradisi Mabadong ini ditampilkan pada tradisi Rambu Solo, atau tradisi kematian pada suku Toraja. pada tarian Mabadong ini, melantunkan syair-syair penghiburan dengan memakai bahasa Toraja. tarian Mabadong membentuk sebuah lingkaran besar, gerakan tangan dan kaki serentak menjadikan nyanyian penghiburan bagi sanak keluarga yang datang pada tradisi kematian Rambu Solo.
(Baca Juga:Ratu Elizabeth II Beri Gelar Baru untuk Pangeran Harry - Meghan Markle)
Tidak hanya itu, tarian Mabadong ini di dalamnya diceritakan asal-usul dari langit, masa kanak-kanak dari keluarga yang meninggal dunia, amal dan kebaikannya, serta semua hal menyangkut dirinya yang dianggap terpuji. Selain itu, di dalamnya juga mengandung harapan bahwa orang mati tersebut dengan segala kebaikannya akan memberkati orang-orang yang masih hidup.
Tarian Mabadong ini kadang menelan waktu berjam-jam, malah berlangsung sampai tiga hari tiga malam sambung-menyambung di pelataran tempat upacara berduka. Selain itu, pada tradisi Rambu Solo juga para sanak keluarga dan warga yang hadir disajikan kopi sebagai ucapan selamat datang, bahkan sudah menjadi nafas hidup orang Toraja, serta kue khas Toraja sebagai penyambut tamu yang datang.