"Bangkit Indonesia," ujar Hilda.
Foto: Shutterstock
Rasa bangga turut diucapkan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Mangadar Situmorang. "Selamat untuk Deedee (perempuan pendaki tim WISSEMU lainnya Fransiska Dimitri Inkiriwang) dan Hilda. Bangga terhadap dua putri terbaik Indonesia atas capaian di puncak terakhir dari tuhuh benua, Everest," katanya.
Menuju puncak Everest Hilda dan Deedee memulai perjalanan dari Everest Base Camp (EBC) pada 11 Mei 2018 lalu, di ketinggian 5.150 mdpl sebagai titik awal pendakian, akhirnya dua pendaki Tim WISSEMU ini menapakan kaki di titik tertinggi di dunia tepat pukul 05.50 waktu setempat (atau pukul 07.05 WIB).
Berita baik ini datang dari salah satu pendaki Tim WISSEMU, Hilda melalui pesan satelit sesaat setelah sampai di Puncak Gunung Everest.
Upaya menuju puncak (summit attempt) dari Camp 3 (8.225 mdpl) pada 17 Mei 2018 pukul 23.30 waktu setempat, tim melakukan perjalanan selama 6,5 jam untuk mencapai puncak tertinggi di dunia tersebut. Perjalaan menuju puncak dari titik terakhir ini pun ditemani dengan angin kencang dan suhu udara yang mencapai -25 derajat Celcius.