Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pendaki Ini Sukses Jadi Wanita Pertama Arab yang Taklukkan Gunung Everest

Leonardus Selwyn Kangsaputra , Jurnalis-Rabu, 28 April 2021 |11:02 WIB
Pendaki Ini Sukses Jadi Wanita Pertama Arab yang Taklukkan Gunung Everest
Ilustrasi pendaki Mount Everest. (Foto: Pixabay)
A
A
A

SEORANG wanita pendaki pertama asal Arab berhasil menaklukkan puncak tertinggi di dunia di Gunung Everest. Tidak hanya itu, ia juga menjadi orang termuda dari Tanah Arab yang berani melakukan aksi ekstrem ini.

Wanita cantik tersebut bernama Raha Moharrak yang berasal dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Ia sukses menaklukkan gunung tertinggi di dunia itu dan belum pernah dilakukan oleh para wanita di negaranya.

Baca juga: Perdebatan Soal Tinggi Puncak Gunung Everest Berakhir, China dan Nepal Sepakat 

"Saya ingat ketika pertama kali mulai berbicara kepada orang bahwa saya ingin mendaki, tidak ada yang percaya saya bisa melakukannya. Semuanya memandang negatif, dan ayah saya tidak memberikan izin," terang Raha, seperti dikutip dari unggahan akun Instagram @nasdaily, Rabu (28/4/2021).

Meski demikian, ia akhirnya berhasil meyakinkan sang ayah dengan keputusannya. Jadi, Raha mulai mengumpulkan uang dan berlatih untuk menyelesaikan misinya.

Raha Moharrak perempuan pertama Arab taklukkan Everest. (Foto: Instagram @nasdaily)

Ia berjalan dengan jarak yang jauh dengan sepatu yang berat. Raha juga membawa tas ransel seberat 25 kilogram dan membuat dirinya makin kuat setiap harinya.

"Saya terus melatih tubuh dan mental saya. Sebab, mental yang kuat adalah hal terpenting untuk menyelesaikan misi ini," terangnya.

Baca juga: Virus Corona Terdeteksi di Gunung Everest, Setidaknya Seorang Pendaki Positif Covid-19 

Pada awalnya mendaki gunung tertinggi di dunia tidaklah mudah. Anda dapat membayangkan, terutama ketika berasal dari gurun pasir, seseorang harus menghadapi badai salju dan suhu yang sangat dingin di Mount Everest. Kondisi ini akan membuat seseorang menjadi lemah, sakit, atau bahkan meninggal dunia.

"Kami seharusnya memiliki hari yang fantastis. Tapi seperti yang Anda lihat, ini sangat menyedihkan, mungkin sekira dua malam lagi untuk menunggu cuaca kembali bersahabat," ujar Raha.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement