Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pentingnya Vaksinasi HPV di Segala Usia untuk Cegah Kanker Serviks

Helmi Ade Saputra , Jurnalis-Senin, 09 April 2018 |14:57 WIB
Pentingnya Vaksinasi HPV di Segala Usia untuk Cegah Kanker Serviks
Ilustrasi (Foto: Verywell)
A
A
A

JANTUNG Ny. Budi (58 tahun, bukan nama sebenarnya) serasa berhenti berdetak ketika dokter menyatakan bahwa dirinya mengalami kanker serviks stadium IB. Bingung, sedih, tidak percaya, dan marah, bergejolak dalam dirinya. Tidak ada keturunan kanker dalam keluarganya. Dan, suaminya sudah meninggal dunia lima tahun lalu. Tidak bisa terpikirkan olehnya dari mana ia mendapatkan penyakit itu.

Apa yang Ny. Budi adalah reaksi yang umum saat perempuan mendapat dirinya didiagnosis kanker serviks. Ny. Budi terbilang beruntung, kankernya terdeteksi di stadium yang masih terbilang awal dan belum ada penyebaran (metastasis). “Umumnya pasien datang pada stadium lanjut, karena di stadium awal tidak ada gejala,” ujar dr. Andi Darma Putra, Sp.OG(K) dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dalam sebuah diskusi ilmiah di Jakarta, Sabtu (24 Maret 2018).

HPV (Human Papilloma Virus), virus penyebab kanker serviks, menimbulkan beban kesehatan di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Kanker serviks menduduki peringkat dua kanker terbanyak pada perempuan di Indonesia. Berdasarkan INASGO National Cervical Cancer Registry (2012-2016), insiden tertinggi kanker serviks terjadi pada kelompok usia dewasa muda (usia 35-55 tahun), dengan total 5.216 perempuan dari 2012-2016. Diikuti kelompok usia dewasa tua (55-64 tahun), dengan total 1.561 perempuan.

Ada >200 tipe HPV, tapi tidak semuanya bisa menyebabkan kanker (tipe onkogenik/risiko tinggi). Sebagian lagi tipe non onkogenik (risiko rendah), tapi bisa menyebabkan kutil kelamin. Bukan berarti “aman” bila mengalami infeksi HPV yang tipe non onkogenik. “Sering juga terjadi infeksi campuran. Saya pernah menemukan sampai tujuh tipe HPV, gabungan onkogenik dan non onkogenik,” tutur dr. Andi.

Penyakit yang bisa ditimbulkan oleh infeksi HPV bukan hanya kanker serviks. Melainkan juga kanker vagina (60-90%), vulva (40%), orofaring (12-70%), bahkan juga kanker anal (>80%) dan kanker penis (45%) pada laki-laki. Juga kutil kelamin (100%).

Dipercaya bahwa kanker serviks dimulai dari permukaan serviks, dan seiring waktu berjalan makin ke lapisan dalam. “Kalau infeksi menembus sel basal, terjadilah karsinoma invasif,” terang dr. Andi.

Lesi Pra Kanker Serviks stadium awal (CIN 1) bisa kembali normal dengan sendirinya; kemungkinannya 70%. Namun 30% sisanya bisa berlanjut menjadi lesi kanker stadium tinggi (CIN3). Bila sudah CIN3, lebih kecil kemungkinannya untuk kembali normal dan risikonya besar untuk berkembang menjadi kanker serviks.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement