Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Si Kecil Hanya Duduk di Stroller saat Jalan-Jalan di Mal, Ini Dampak Buruknya

Vessy Frizona , Jurnalis-Jum'at, 02 Maret 2018 |18:18 WIB
Si Kecil Hanya Duduk di Stroller saat Jalan-Jalan di Mal, Ini Dampak Buruknya
Stroller (Foto: Pregnant and baby )
A
A
A

SUDAH menjadi gaya hidup mamah-mamah muda alias mahmud, mengajak anak sejak bayi jalan-jalan ke mal. Kenyamanan dan kemudahan belanja, serta hiburan yang ditawarkan mal menjadi alasan para ibu memilih mal sebagai tempat refreshing.

Bukan itu saja, beberapa mal menyediakan penyewaan stroller bagi ibu yang membawa bayi atau balita. Sehingga ibu tidak capek menggendong selama jalan-jalan di mal. Kalau tidak mau menyewa, membawa stroller dari rumah juga bukan suatu hal yang sulit. Sebab stroler sangat mudah sekali dilipat dan disimpan di dalam mobil.

BACA JUGA:

Jangan Abaikan Batuk Kering yang Tak Kunjung Sembuh, Bisa Saja Itu Penyakit IPF!

Sering kita jumpai di mal, ibu-ibu asyik belanja, makan, dan bercengkrama bersama teman-teman mereka saat berada di mal sambil membawa bayi atau balitanya. Mendudukkan anak di stroller sangat menolong ibu berkegiatan tanpa harus repot menjaga anak. Si kecil hanya tinggal diberikan mainan yang ada bunyi-bunyian, lalu mereka anteng duduk di stroller. Menyenangkan bukan?

Nah, bagi Anda para ibu muda yang sering melakukan hal seperti ini, sebaiknya simak penjelasan Dokter dr. Markus M. Danusantoso, SpA, selaku Child Development Specialist.

Menurut dokter Markus, membiarkan anak main sendiri di tempat ramai bukan pola asuh yang baik. Apalagi membiarkan anak duduk dan main sendiri di stroller-nya.

"Tidak semua anak senang main di stroller sendiri. Mereka butuh interaksi untuk merangsang kecerdasan dalam masa tumbuh-kembang," ujar dokter Markus saat ditemui Okezone beberapa waktu lalu di salah satu mal di kawasan Jakarta Pusat.

Ia mengimbau para ibu, khususnya yang memiliki anak masih bayi, ajaklah anak berinteraksi. Tujuannya agar mereka mengenal orangtuanya. Semakin sering orangtua bermain bersama orangtua, mereka hafal suara orangtuanya, memahami ekspresi, dan yang pasti meningkatkan bonding.

"Kalau mengajak anak ke mal tetapi mereka dibiarkan asyik sendiri, itu sama saja nyuekin anak dan tidak memberi perhatian. Lebih baik di rumah saja, asal kegiatan bersama anak berkualitas," sambungnya.

Padahal, lanjut dokter Markus, tujuan mengajak anak ke mal itukan supaya orangtua bisa menghabiskan waktu bersama anak. Selain itu memperkenalkan anak dengan suasana ramai agar mereka tidak takut.

BACA JUGA:

Bu Dendy Rayakan Ulang Tahun Bareng Pak Dendy, Terlihat Akur!

"Sebab memang usia 1-6 bulan anak masih takut dengan keramaian dan orang baru, jadi mesti diajak melihat situasi yang berbeda. Tapi, ya jangan dibiarkan main sendiri. Ya, namanya juga anak-anak pasti masih suka diajak main," tukasnya.

(Dinno Baskoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement