Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bondan Winarno Meninggal, Farah Quinn Ingatkan Hindari Makanan Pabrikan

Vessy Frizona , Jurnalis-Kamis, 30 November 2017 |05:52 WIB
Bondan Winarno Meninggal, Farah Quinn Ingatkan Hindari Makanan Pabrikan
Ilustrasi (Foto: Instagram)
A
A
A

KEPERGIAN Bondan Winarno untuk selama-lamanya akibat sakit jantung, meninggalkan kehilangan mendalam bagi para kolega, rekan sejawat dan masyarakat. Farah Quinn selaku rekan seprofesi pun turut diliputi rasa sedih.

Ditemui disela acara Zumba di kawasan Mahakam, Jakarta Selatan, wanita berkulit eksotis ini tak begitu berkenan bicara banyak. Ia hanya mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat. Salah satunya dengan menghindari jenis makanan jenis tertentu.

"Hindari food process, makanan yang diolah secara pabrikan. Sebab makanan pabrikan sudah pasti mengandung pengawet," ungkap Farah Quinn kepada Okezone.

Menurutnya untuk menghindari penyakit yang menjangkiti diri seseorang terletak pada pola makan. Ia menekankan, lebih baik mencegah penyakit dari pada mengobati.

"Kalau saya lebih baik mencegah ya, caranya dengan mengkonsumsi makanan sehat dan fresh," sambungnya.

Selain menjaga pola makan, tak lupa Farah Quinn mengimbau masyarakat untuk selalu berolahraga secara tertutur dengan menjadikan olahraga sebagai kebiasaan hidup.

"Seperti orang-orang biasa salat lima waktu, jadikan juga olahraga kebiasaan dalam keseharian. Saya teratur olahraga di rumah, entah itu zumba, berenang, atau fitnes. Kalau lagi traveling, saya joging atau golf," tukasnya.

Penyebab Bondan Winarno yang dikenal lewat selogan "Makyus" meninggal dunia diketahui akibat penyakit jantung. Ia sempat menjelaskan perihal gangguan kondisi kesehatan yang ia alami melalui laman akun Facebook Jalan Sutra.

(Baca Juga: Bondan Winarno Wafat karena Gagal Jantung dan Multiorgan)

Di mana penjelasan tersebut kurang lebih memaparkan bahwa dirinya memang mengalami gangguan kondisi kesehatan, yang dinamakan masalah aritmia yakni irama yang bukan berasal dari nodus sinoatrial (SA) atau irama yang tidak teratur.

Gangguan yang terjadi adalah detak jantung terlalu lemah atau frekuensinya kurang dari 60 kali/menit (sinus bradikardi) atau yang terlalu cepat sekitar 100 kali/menit (sinus takikardi). Sayangnya, masalah kesehatan ini tidak banyak disadari orang bahwa berisiko kematian.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement