WANITA memang tak pernah bisa terpisahkan dari produk make-up. Untuk melengkapi koleksi make-up, biasanya para wanita pergi ke gerai kosmetik dan mencoba produk tester, entah itu lipstik atau maskara.
Nah, kini hal tersebut tampaknya perlu Anda waspadai. Salah-salah bisa berakhir seperti yang dialami oleh wanita asal California, Amerika Serikat. Ya, wanita bernama Elena Davoyan itu mengaku terkena penyakit herpes usai mencoba lipstick di gerai kosmetik Sephora di Los Angeles, pada Oktober 2015. Padahal, Elena mengaku tak pernah memiliki riwayat penyakit herpes.
BACA JUGA:
Atas penyakit yang diduga akibat dari penggunaan lipstik tester itu, Elena pun menuntut Sephora sekira USD25 ribu atau sekira Rp338 juta. Tuntutan tersebut terkait dengan tekanan emosi karena herpes yang dideritanya.
Pihak Sephora sendiri sudah angkat bicara perihal tuntutan yang dilayangkan kepadanya. Menurut Sephora, pihaknya telah menjamin kebersihan setiap produk yang dijualnya.
“Kebersihan dan keamanan pelanggan kami adalah prioritas utama. Kami bertanggung jawab dengan kehigienisan produk secara serius dan dispilim mengikuti aturan gerai kami,” ujar pihak resmi Sephora, seperti dilansir Independent, Rabu (8/11/2017).
BACA JUGA:
Sementara itu, seorang ahli spesialis penyakit menular dari Universitas Johns Hopkins, Amesh Adalja, menyatakan bahwa meski seseorang terkena penyakit herpes dari kontaminasi lipstik, kasus tersebut tidak umum terjadi. Bukan tidak mungkin, Elena sudah terkena virus herpes terlebih dulu.
“Say amenduga bahwa banyak orang yang mengira mereka terkena herpes dari hal-hgal tertentu yang sudah positif (karena virus-red), ini adalah infeksi umum yang tak dapat dihindari,” ujar Amesh.
Sebuah peneltiian dari Rowan University pada 2005, produk make-up tester bisa membawa bakteri E.Coli sehingga penting untuk berhati-hari saat menggunakannya di gerai kosmetik. Kendati demikian, Anda bisa menggunakan alkohol untuk menyeka produk make-up sebelum Anda menerapkannya langsung.
(Santi Andriani)