Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Moms, Yuk Belajar Cyber Parenting untuk Hadapi Kids Zaman Now

<i>Moms,</i> Yuk Belajar <i>Cyber Parenting</i> untuk Hadapi Kids Zaman Now
Ilustrasi (Foto: Independent)
A
A
A

KUALA LUMPUR - Associate Professor di International Islamic University Malaysia, Dr Mira Kartiwi mengatakan orangtua perlu memahami cyber parenting agar memiliki ilmu dalam mendidik anak dalam era digital.

"Memahami 'cyber parenting' penting karena adanya kesalahan pemahaman tentang teknologi dan urgensinya memiliki persepsi yang tepat tentang teknologi," ujar Mira pada Seminar "Menjadi Orang Tua Tegar Di Era Digital" yang diselenggarakan Komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Sabtu (4/11/2017).

Founder Indonesia Cyber Parenting Club ini mengatakan dunia saat ini berubah sehingga kebutuhan juga berubah dan akses pada teknologi terutama internet menjadi sesuatu yang urgen.

"Anak sekarang begitu lahir sudah mengenal internet (digital native) dan keluarga menjadi tempat belajar pertama dan terbaik untuk nilai kehidupan juga teknologi," katanya.

Namun kenyataannya orang tua tidak mendampingi anak-anaknya dan masing-masing keluarga sibuk sendiri-sendiri dengan gadget-nya.

"Saat ini 'XXX content' semakin mudah didapat. Menurut data 2012, 52 persen anak-anak di Indonesia secara tidak sengaja melihat konten dewasa dari iklan (pop-up) dan website yang telah di-daftar sebagai 'aman'," katanya.

Ketua Divisi Kurikulum Komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur ini mengatakan kita sering mendapati di media keterlibatan anak-anak dibawah umur dalam kasus kejahatan internet.

Sementara itu berita sejenis seperti pembuat software mobile atau "content maker" termuda Fahma dan Hania jarang kita temukan di media.

(Baca Juga: Wow! Wanita Muda Jalan Tanpa Busana Keliling Tempat Kerja)

Mira mengajak agar orang tua mulai menerapkan mental model yang tepat dalam menyikapi teknologi.

"Mental model teknologi yang umum dimiliki orang tua saat ini adalah 'minuman keras' vs 'hadiah'. Minuman keras yakni serba dilarang sedangkan hadiah adalah memberikan handphone sebagai hadiah. Mental model teknologi di rumah kami adalah pisau," katanya.

Pisau ini, ujar dia, bisa mengiris-iris siapapun kalau tidak pada tempatnya termasuk ketika membawa handphone sendirian di kamarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement