Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tengah Populer, Tipe Diet Ketogenik Apa yang Cocok untuk Anda?

Tiara Putri , Jurnalis-Rabu, 04 Oktober 2017 |06:33 WIB
Tengah Populer, Tipe Diet Ketogenik Apa yang Cocok untuk Anda?
Ilustrasi (Foto: Ladycarehealth)
A
A
A

Selanjutnya ada low glycaemic diet di mana orang yang menerapkan diet ini tetap mengonsumsi karbohidrat akan tetapi indeks glikemiknya rendah atau tidak banyak mengandung gula. Sebenarnya metode ini tidak bisa dikatakan termasuk dalam diet ketogenik.

Menurut seorang dokter ahli gizi, dr Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, pemilihan metode diet ketogenik tergantung dengan kebutuhan masing-masing orang. Bila diet ini dipilih untuk penderita epilepsi, maka yang paling baik untuk dipilih adalah classical ketogenic diet. "Tapi tidak semua orang cocok karena metode ini bisa menyebabkan diare atau mual. Jika bermasalah bisa dicoba dengan modified ketogenic diet namun jangan terlalu lama," tutur dr Grace saat dijumpai dalam sebuah acara Selasa 3 Oktober 2017 di kawasan Jakarta Selatan.

Apabila orang tersebut ingin menurunkan berat badan, bisa dipilih metode modified classical diet. Paling tidak metode ini diterapkan dalam waktu 2 minggu dan kemudian harus kembali mengonsumsi makanan yang mengandung gula dengan indeks glikemik rendah. Idealnya diet ketogenik memang hanya dilakukan dalam waktu 2-4 minggu saja. Jika lebih dari itu bisa membawa masalah kesehatan.

Bila Anda tidak cocok dengan metode diet ketogenik tertentu, Anda bisa beralih ke metode lain. Dengan catatan metode diet sebelumnya menimbulkan efek ketidak cocokan pada tubuh yang terlalu ekstrim. Apabila keluhan tidak bisa ditolerir, Anda bisa beralih saat itu juga.

Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah melakukan diet dibawah pengawasan dokter atau sebelumnya berkonsultasi. "Penting untuk berkonsultasi atau melakukan diet di bawah pengawasan dokter bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan seperti diabetes dan kolesterol. Pokoknya jika didapatkan hasil laboratorium jelek, maka harus berkonsultasi ke dokter," ujar dr Grace.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement