Makanya, menurut Prof. Faisal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi para pengungsi Gunung Agung Bali. Yang pertama adalah jangan keluar rumah atau tenda pengungsian terlalu lama. Sebab, semakin Anda terpapar debu vulkanik, maka akan semakin tinggi risiko iritannya.
Setelah itu, selalu menggunakan masker. Ini merupakan cara yang mudah dan dapat ditemukan alatnya di banyak tempat. Kalau memang kondisi tubuhnya sudah sangat sakit ketika menghirup udara, dianjurkan untuk menggunakan masker jenis N95.
Lalu, yang tidak kalah penting itu mengatur kebiasaan hidup. ’’Jadi, jangan sampai Anda tidurnya kurang, makannya telat, dan sebisa mungkin untuk tetap menjaga kebersihan tubuh,’’ terangnya pada Okezone saat dijumpai di acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Antara Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI dengan PT Astrazeneca Indonesia serta Peluncuran Program Healthy Lung di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Selasa (26/9/2017).
Sementara itu, kondisi lain yang bisa memicu asma adalah tubuh terlalu letih. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa sistem imun tubuh akan melemah. Kalau sudah begitu, maka akan dengan mudah serangan virus dan iritan itu menyakiti tubuh.
Kenapa menjaga kebiasaan itu penting, dijelaskan Prof. Faisal, karena dengan daya tahan yang kuat, risiko terjadinya masalah asma atau PPOK semakin minim. Dengan begitu, Anda tetap bisa beraktivitas dengan baik meski lingkungan sedang tidak sehat.
(Vien Dimyati)