Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Waspadai Letusan Gunung Agung Bali, Pengungsi Diminta Jaga Diri dari Paparan Debu Vulkanik

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Selasa, 26 September 2017 |14:15 WIB
Waspadai Letusan Gunung Agung Bali, Pengungsi Diminta Jaga Diri dari Paparan Debu Vulkanik
Ilustrasi Letusan gunung (Foto: Antara)
A
A
A

KONDISI Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, semakin aktif. Update informasi mengenai level gunung api ini ialah sudah terlihat mengeluarkan uap air yang mana itu mengindikasikan magma sudah semakin ke atas dan berusaha mendobrak katup penutup kepundan. Jumlah kegempaannya pun semakin banyak dan berat.

Pada kondisi demikian, pemerintah setempat pun sudah mewajibkan masyarakat sekitar untuk mengungsi ke area yang jauh lebih aman. Data terakhir menyebutkan bahwa kawasan zona merah sudah ditutup sama sekali. Kemudian, mereka yang berada di radius 6 kilometer pun dinaikkan levelnya menjadi 9 kilometer. Sementara itu, untuk sektoralnya ditingkatkan dari 7,5 kilometer menjadi 12 kilometer.

Nah, karena itu juga akhirnya para pengungsi sudah harus mawas diri. Teurtama pada paparan debu Gunung Agung yang dikabarkan semakin banyak bertebaran di sekitar gunung itu. Bahkan, asap kelabu putih dan perut bumi atau magma sudah semakin aktif.

Disarankan Professor of Respiratory Medicine Departement of Pulmonology and Respiratory Medicine, Faculty of Medicine University of Indonesia Prof. Faisal Yunus, MD, Ph.D agar semua pengungsi tetap menjaga kesehatan tubuhnya. Sebab, ancaman penyakit pernapasan menjadi sangat tinggi risikonya. Terlebih, masih banyak dari masyarakat yang belum paham menjaga tubuhnya dari paparan debu.

Perlu Anda ketahui sebelumnya, gas vulkanik yang keluar dari gunung api itu salah satu faktor penyebab seseorang terserang penyakit pernapasan, salah satunya adalah asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Di dalam gas vulkanik itu tekandung senyawa H2O, CO, CO2, NO2. Atau H2. Di mana, semuanya itu mampu mengiritasi sistem pernapasan jika dihirup dalam jumlah yang banyak dan dalam durasi yang sering.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement