Penduduk suku Gullah, keturunan orang-orang Afrika yang diperbudak di sebagain wilayah Georgia dan South Carolina adalah orang pertama yang membawa warna tersebut ke Charleston. Gullah percaya bahwa warna itu dapat menangkal hantu. Warna biru samar akan mengelabui makhluk halus yang ingin berbuat jahat terhadap penghuni rumah. Mereka akan mengira itu bukan rumah, melainkan air atau langit.
Warna tersebut pertama kali digunakan di Charleston sekitar awal 1800an, dan terus populer hingga hari ini. Alasan lain mengapa banyak orang terus menggunakan warna langit-langit ini di teras adalah sebagai wujud perpanjangan sifat.
Baca Juga: Wow! Ada Rumah dengan Atap Kebun Bertingkat, Penasaran seperti Apa Ya?
"Orang-orang melukis langit-langit teras biru karena warnanya nampak meniru langit alami dan membuat siang hari terasa seolah berlangsung lebih lama," kata Sue Wadden, direktur pemasaran warna di Sherwin-Williams.
Musim panas tampak bertahan lebih lama saat sore hari menghabiskan waktu di beranda rumah, dan langit-langit biru pucat di atas membantu memperpanjang cahaya matahari saat berangsur menuju senja. Langit-langit biru juga juga dapat mencegah burung bersarang di sana dan serangga pun enggan berkeliaran.
(Vien Dimyati)