Mau Ngemil yang Gurih-Gurih? Ini 3 Keripik yang Wajib Jadi Pilihan
Studi di atas tersebut, dilakukan oleh seorang profesor dari Universitas Oxford, Charles Spence. Charles mencoba melakukan uji studi tentang suara bungkus kemasan keripik kentang ini, dengan mengetes para peserta survet yang menyantap keripik kentang sambil menggunakan earphones.
Lebih lanjut diketahui, sebagaimana disitat Metro, Jumat (18/8/2017) dari survey ini Charles mendapati hasil bahwasanya ketika para peserta yang mengonsumsi keripik kentang dengan catatan mendengar suara berisik dari kemasan yang susah dibuka, akan mempunyai dugaan atau sugesti bahwa keripik kentang yang dimakan lebih enak dan lebih renyah.
Lain cerita dengan para peserta yang menutup kupingnya dengan earphones, sehingga tidak bisa mendengar suara berisik gesekan kemasan keripik kentang. Mereka menganggap rasa keripik kentang yang dimakan, tidak terasa renyah dan apek.
Charles sendiri menganggap, bahwa ekspektasi yang timbul secara alami terhadap suatu makanan lah yang akhirnya membuat banyak orang merasa rasa dan tekstur keripik kentang dari kemasan yang berisik karena susah dibuka akan lebih baik. Sehingga inilah yang membuat timbulnya semacam sugesti bahwa ketika 'suara berisik' tersebut tidak terdengar, maka orang akan langsung berfikiran ada sesuatu yang salah pada produk makanan tersebut.