BACA JUGA:
POP SUGAR: Siang Hari Sehabis Makan Enaknya Ditutup dengan Es Cendol Kacang Merah
Mau Minum Cappuccino, Pria Ini Malah Temukan Kecoak!
Dan salah satu solusi untuk mengurangi perkembangan ubur-ubur adalah dengan mengolahnya menjadi makanan. Dengan cara ini dianggap jumlah ubur-ubur akan berkurang signifikan dan bisa jadi cara memperkaya cita rasa dan ragam tren kuliner.
Dalam studi terbaru yang dirilis pakar kelautan asal Slovenia dan Portugis, perkembangan yang snagat dominan bisa menjadi hal berbahaya. Pasalnya ubur-ubur memiliki tentakel yang bisa menyengat, ini akan berbahaya bagi ikan dan ekosistem bawah laut. Jumlah populasi ikan akan tergerus dan kalah dengan jumlah ubur-ubur, ini akan berdampak pada berkurangnya hasil tangkapan nelayan.
Belum lagi ubur-ubur yang hidup secara bergerombol di lautan luas akan dengan cepat menyerap dan melahap plankton, ini dikhawatirkan akan memutus rantai makanan.