Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Di Sambas Kalimantan Barat, Menjadi Ibu Persusuan Itu Kebanggaan, Tapi Apakah Itu Sehat untuk si Bayi?

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Rabu, 09 Agustus 2017 |16:43 WIB
Di Sambas Kalimantan Barat, Menjadi Ibu Persusuan Itu Kebanggaan, Tapi Apakah Itu Sehat untuk si Bayi?
Ibu Satu Persusuan (Foto: Verywell)
A
A
A

Atbah menjelaskan, banyak dari ibu muda di Sambas yang tidak pandai untuk memberikan ASI kepada anaknya, sehingga produkai ASI pada tubuhnya menjadi terhambat. Nah, ibu persusuan biasanya akan dengan bangga memberikan uluran tangannya memberikan ASI langsung pada si bayi. "Di sana, melakukan hal tersebut adalah hal yang membanggakan. Tidak ada perasaan gimana-gimana," ungkapnya.

(Baca Juga: Pentingnya ASI bagi Pertumbuhan Bayi)

Tapi, warga juga mengetahui dengan betul, jika menjadi keluarga persusuan, berarti anak tidak boleh dinikahkan. Makanya, sambung Atbah, pencatatan history bayi menjadi sangat penting. Hal itu dilakukan agar si bayi tidak menikah dengan anak dari keluarga persusuan.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Dokter Anak dr Budi Novitri menjelaskan, menjadi ibu persusuan itu baik. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Antara lain adalah kesehatan si ibu, kualitas ASI, dan kondisi bayi setelah menerima ASI dari ibu persusuannya.

"Kalau memang tidak cocok atau ada hal lain yang membuat bayi kurang sehat, maka jangan dipaksakan juga untuk menerima ASI dari orang lain. Tapi, selama ibu persusuannya sehat dan terbebas dari masalah kesehatan, bayi akan tetap sehat," terangnya.

(Baca Juga: Solusi Berikan ASI Khusus Bayi Prematur)

(Renny Sundayani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement