Sedangkan, hampir dua dari tiga perempuan mampu memulihkan kesuburannya untuk hamil secara alami dan hanya sepertiga yang membutuhkan program IVF atau bayi tabung. Hal itu disebabkan karena jaringan ovarium yang beku mengandung telur yang belum matang. Ketika diletakkan kembali di tubuh perempuan, telur yang belum matang itu menjadi matang dan memulai kembali siklus bulanannya.
Walaupun, dampak jangka panjang dari pembekuan ovarium masih belum diketahui, hasil penelitian ini bisa memperkaya informasi pada perempuan sehingga mereka bisa membuat keputusan yang tepat. Tidak ada cara untuk membandingkan tingkat kehamilan karena pembekuan ovarium dengan pembekuan telur.
Satu hal yang perlu diingat, rata-rata pembekuan jaringan ovarium dijaga lebih dari dua tahun. Bukan tidak mungkin perempuan yang lebih tua gagal untuk hamil secara alami meski mendapati ovariumnya kembali.
(Helmi Ade Saputra)