Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ke Bali Belum Lengkap, Jika Enggak Main Bareng Monyet Ngegemesin di Monkey Forest Ubud!

Dada Sathilla , Jurnalis-Selasa, 11 Juli 2017 |18:32 WIB
Ke Bali Belum Lengkap, Jika <i>Enggak</i> Main Bareng Monyet <i>Ngegemesin</i> di Monkey Forest Ubud!
Monkey Forest Ubud, Bali (foto: Instagram/@benjaminsoer)
A
A
A

TAK lengkap berwisata ke Ubud, Bali, bila belum mengunjungi Monkey Forest. Hutan suci ini selalu populer di kalangan turis karena tingkah laku monyet - monyetnya yang menggemaskan namun tetap jinak. Sebagai destinasi favorit turis, Monkey Forest Ubud dikunjungi lebih dari 10.000 turis setiap bulannya.

Hutan suci seluas 27 hektar ini merupakan rumah bagi 340 monyet ekor panjang. Monyet-monyet ini hidup di hutan ini sejak puluhan tahun lalu ketika Ubud belum sepopuler sekarang.

(foto: Dada Sathilla/Okezone)

Kini ketika Ubud menjadi destinasi wisata utama di Bali, monyet-monyet ini masih tetap bisa hidup tenang tanpa terusik wisatawan yang berkunjung. Malah mereka menjadi faktor penarik para wisatawan.

"Barusan seekor monyet mengejutkan saya, karena dia ambil botol air dari tas saya. Saya sih kaget tapi senang juga karena saya belum pernah mengalami hal ini di tempat wisata lainnya," ujar Kyle, seorang turis asing dari Amerika Serikat yang tengah mengunjungi Monkey Forest.

Monyet-monyet di Monkey Forest memang relatif jinak bila dibandingkan dengan monyet di Pura Uluwatu yang terkenal ganas. Di sini para pengunjung bisa berinteraksi dan bahkan menggoda monyet tanpa takut diserang dan dicakar.

(foto: Dada Sathilla/Okezone)

Banyak juga pengunjung yang membeli pisang untuk diberikan ke monyet. Bahkan kadang monyet tak segan untuk digendong dan berfoto bersama pengunjung.

Menurut beberapa turis, monyet di sini lebih jinak karena teratur diberi makan oleh para penjaga. Meski jinak dan lucu, para pengunjung juga diharapkan tetap barhati-hati karena sejatinya monyet merupakan hewan liar.

Pengelola Monkey Forest melarang pengunjung untuk membawa botol plastik dan perhiasan agar tidak memancing monyet menyerang dan mengambil barang milik pengunjung.

(foto: Dada Sathilla/Okezone)

Hutan suci ini dikelola oleh Dewan Desa Padang Tegal Ubud untuk menjaga kesucian dan mempromosikannya. Selain berinteraksi dengan monyet, pengunjung juga bisa menjelajah hutan ini dan menikmati 115 spesies pohon yang ada.

Di sini juga ada beberapa pura, salah satunya Pura Dalem Agung Padangtegal yang sering digunakan untuk upacara kremasi.

Untuk mengunjungi Monkey Forest, Anda perlu membeli tiket masuk sebesar Rp50.000,-. Harga ini berlaku baik untuk turis lokal maupun asing. Monkey Forest Ubud buka dari pagi hingga jam 5 sore setiap harinya. (fid)

Sebuah kiriman dibagikan oleh Clo (@chlostringer1) pada Jun 30, 2017 pada 7:04 PDT

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement