BERBICARA mengenai seni dan budaya Tanah Air ini terkenal dengan karya hiburan tradisional yang kaya, salah satunya pertunjukan wayang kulit.
Wayang kulit sudah menjadi karya seni yang ada dari dulu hingga kini, dan masih saja dimainkan untuk melestarikan budaya. Mungkin bagi anak muda sekarang pertunjukan ini tidak lagi menarik karena sudah banyak tontonan yang lebih menarik ketimbang wayang.
Cukup prihatin jika menoleh perkembangan zaman seperti saat ini. Kendati begitu, para tokoh di balik budaya wayang tidak putus asa dan masih ingin tetap mengepakan sayap mereka untuk melestarikan budaya yang sudah di sahkan oleh UNESCO ini.
"Wayang sudah dilestarikan UNESCO sebagai karya agung warisan lisan dan benda tak manusia beberapa tahun lalu," ujar Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Pusat, Ekotjipto kepada Okezone, Kamis (17/11/2016).
Oleh karenanya, dalang sebagai pelakon yang membawakan wayang harus memainkan drama dan teknik perwayangan dengan mengambil dan menyesuaikan budaya, misalnya saja dengan adanya sisi humor di kala intermezzo. Wayang humor yang terkenal itu, Si Cepot berasal dari Jawa Barat.
Tetapi, ternyata di balik seni yang semakin kurang peminatnya ini ada usaha luar biasa yang diteruskan melalui dalang bocah dan dalang remaja. Usia di mana mereka patut menjadi generasi baru untuk mempertahankan budaya wayang.
Melihat antusias begitu besar, Persatuan Pedalangan Indonesia mengadakan acara tahunan yakni Festival Dalang Bocah dan Dalang Muda yang dilaksanakan tanggal 17 - 20 November 2016, di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta.