Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

HARI CHEF INTERNASIONAL: Promosikan Kuliner Indonesia, Chef Kerap Terkendala Komunikasi

Maria Amanda Inkiriwang , Jurnalis-Kamis, 20 Oktober 2016 |18:11 WIB
HARI CHEF INTERNASIONAL: Promosikan Kuliner Indonesia, Chef Kerap Terkendala Komunikasi
Komunikasi kerap jadi hambatan chef mempromosikan kuliner Nusantara (Foto:Wikipedia)
A
A
A

DEGAN Septoadji Suprijadi, biasa disapa akrab Chef Degan. Telah memulai kariernya di perhelatan kuliner selama 30 tahun lebih.

Bisa jadi bukan perkara mudah bagi seorang chef untuk mengangkat kuliner Indonesia di mata dunia. Menurut Chef Degan, keterampilan dan kemampuan seorang koki dibutuhkan untuk membuat masakan Nusantara ini kian dikenal oleh masyarakat internasional.

"Peran seorang chef dalam memajukan dan mempromosikan kuliner tradisional sangat penting karena memiliki pengetahuan teknis dan ketrampilan khusus dalam memasak dan memahami masakan," ungkap Chef Degan saat dihubungi Okezone melalui surel, Kamis (20/10/2016).

Pengetahuan dan ketrampilan ini diharapkan seorang chef mampu mengolah hidangan kuliner tradisional dengan baik sambil terus memperbaiki kualitas penyajiannya, agar dapat semakin diterima masyarakat luas baik dalam maupun luar negeri

Pria lulusan Berufsbildende Schule Technik 2, Ludwigshafen, Jerman ini mengatakan, pengetahuan adalah kunci penting untuk mempromosikan masakan Indonesia kepada peminat kuliner. Bagaimana seluk beluk makanan tradisional itu sendiri, teknik memasak, saran, maupun pengetahuan soal bahan yang digunakannya.

Memang, salah satu hambatan untuk mempromosikan makanan tradisional ke kancah internasional adalah dari sisi komunikasinya. Menurut Chef Degan, seorang chef harus lihai dalam berkomunikasi untuk menjelaskan makanan yang telah dibuatnya.

"Hambatan yang biasanya dialami para chef Indonesia adalah kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing. Banyak chef Indonesia yang sangat handal dalam skill memasaknya, namun sayangnya minim kemampuan berkomunikasi, terutama jika harus berbicara dalam bahasa asing, juga kurang percaya diri untuk tampil dan bicara di depan publik," ungkap Chef Degan lagi.

Hal ini bisa dimaklumi karena sehari-harinya para chef umumnya bekerja di dapur dan kurang terbiasa bertatap langsung dengan orang-orang. Chef Degan menambahkan, kini tuntutan zaman sudah berbeda. Di era komunikasi dan digital media, para chef pun harus mengikuti perkembangan jaman dengan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mereka.

"Seperti belajar dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi, belajar bahasa asing, memperbaiki rasa percaya diri agar bisa tampil dan mempromosikan kulinernya dengan baik kepada audience dari mana pun," seloroh Chef Degan.

(Santi Andriani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement