Sagiman biasanya berburu ungkrung di Nglipar, namun di wilayahnya, ungkrung dan ulat jati sudah habis diburu oleh warga lainnya. Dalam sehari ia bisa mengumpulkan sekitar satu sampai dua kilogram binatang yang dikenal bahan kuliner ekstrem Gunungkidul itu. Kali ini ungkrung dan ulat hanya untuk dikonsumsi sendiri. Berbagai macam cara cara warga mengolahnya, ada yang direbus, digoreng hanya dibumbu garam dan bawang putih, hingga diolah dengan cara dibacem.
“Rasanya gurih enak pokoknya,” ucapnya.
Supriyadi, warga Kedungkeris, Nglipar yang juga ditemui di tempat yang sama, mengaku hari itu ia berhasil mendapatkan sekitar dua kilo ungkrung. Kalau ia menjual ulat jati, biasanya laku Rp60.000 per kilogramnya, sedangkan dalam bentuk ungkrung, akan dihargai Rp80.000 per kilogram.
(Santi Andriani)