DOT dipakai sebagai pengganti puting susu (ibu) yang biasanya terbuat dari karet atau plastik. Dot sudah lama dikenal dalam sejarah umat manusia, penggunaannya merupakan usaha orangtua untuk memberikan sesuatu yang dapat menenangkan dan memberikan rasa nyaman untuk bayinya.
Tapi tahukah Anda, ternyata bayi yang sudah kenal minum susu botol dan dot akan menerima risiko tidak menyenangkan lho moms.
Dikatakan Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Pusat Mia Sutanto, botol susu dan dot banyak risiko bahaya, mulai dari sisi kesehatan bayi dan bentuk fisiknya.
"Di ilmu laktasi tidak dianjurkan untuk memberi ASI perah dengan botol dan dot. Karena risikonya bisa bikin bayi malnutrisi, gangguan pencernaan, hingga ke masalah infeksi paru-paru," kata Mia kepada Okezone di kawasan Sudirman, Jakarta, belum lama ini.
Selain itu, tambah Mia, botol dan dot juga bisa bikin bayi gigi tonggos atau cakil. Tentunya Anda tidak mau punya anak dengan kondisi demikian saat ia besar nanti, Moms.
"Apabila bayi menyusu lalu kenal botol dan dot, ada dua hal yang harus diperhatikan. Bayi akan lebih memilih minum pakai botol atau dot dibanding nenen langsung yang membutuhkan ekstra tenaga yang bikin bayi malas," imbuh Mia.
Dengan begitu, jangan mengandalkan botol atau dot jika bayi Anda tidak ingin mengalami risiko itu ya. Lebih baik, Anda memberi ASI lewat payudara sendiri atau dengan bantuan gelas dan sendok pelan-pelan yang butuh ketelatenan.
(Renny Sundayani)