Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kue Kering Khas Lebaran Tertua di Kota Padang

Budi Sunandar , Jurnalis-Jum'at, 10 Juli 2015 |11:10 WIB
Kue Kering Khas Lebaran Tertua di Kota Padang
Kue semprit (Foto:Inforesep)
A
A
A

LEBARAN tak lengkap tanpa kehadiran kue kering. Bahkan membuat kue kering jelang Lebaran sudah menjadi tradisi tersendiri di tengah masyarakat kita, tak jarang kue kering menjadi bisnis yang menggiurkan saat ini. Seperti usaha kue kering tradisional khas zaman penjajahan yang terletak di kawasan Simpang Enam, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. Kue kering tertua di Kota Padang ini selalu diburu jelang Idul Fitri.

Seperti inilah proses pembuatan kue kering di Toko Kue Rose, yang terletak di kawasan Simpang Enam, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.

Toko kue ini konon merupakan toko kue tertua di Kota Padang yang berdiri sejak 1960, yang resepnya bertahan hingga sekarang sejak zaman Belanda.

Tak hanya bentuk dan jenis kuenya, cara pembuatan kue kering di sini pun dibuat dengan cara tradisional. Seperti kue semprit kacang yang dibuat masih dengan cetakan kayu, atau kue semprit coklat yang masih dibuat dengan potongan benang. Setelah diadon dan dicetak, selanjutnya kue-kue ini dibakar dalam oven tua yang terbuat dari batu bata yang sebelumnya dipanaskan selama lima jam dengan kayu bakar.

(Foto:Padangmedia)

Setelah panas, barulah kue dibakar di dalam oven selama 15 menit. Mulai dari rasa, bentuk dan pembuatannya yang masih tradisional dengan resep jadul (zaman dahulu) yang masih terjaga dan dipertahankan hingga saat ini oleh pemiliknya. Kue kering ini selalu diburu warga jelang Lebaran.

Tak jarang, pelanggannya pun turut bertahan secara turun temurun. Sebagian besar pelanggan kue kering ini merupakan ibu-ibu rumah tangga yang tidak punya waktu untuk membuat kue sendiri karena aktivitasnya yang padat.

Harganya pun cukup miring dan terjangkau. Cukup dengan merogoh gocek Rp30 ribu per kilonya, kue kering tradisional khas zaman Belanda ini pun sudah bisa dibawa pulang.

(Santi Andriani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement