Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

DPR Sesalkan Pasien BPJS Ditelantarkan Rumah Sakit

Renny Sundayani , Jurnalis-Jum'at, 16 Januari 2015 |20:00 WIB
DPR Sesalkan Pasien BPJS Ditelantarkan Rumah Sakit
DPR sesalkan RS tolak pasien BPJS (Foto: Okezone)
A
A
A

SEORANG warga Kota Palembang, Sumatera Selatan bernama Agus Supriyanto (53) harus menghembuskan nafas terakhir, karena penyakit kanker getah bening yang dideritanya.
 
Namun ironisnya, Agus dikabarkan meninggal dunia setelah kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) miliknya ditolak pihak Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH).

Kabar ini ternyata menyita perhatian para wakil rakyat di DPR RI.

Salah satu legislator asal Palembang, Edhy Prabowo, mengaku sangat terkejut mengetahui kabar tersebut. "Saya kaget, kenapa ada pasien yang BPJS-nya ditolak sampai meninggal dunia," kata Edhy di Jakarta, Jumat (16/1/2015).

Seharusnya, lanjut Edhy,rumah sakit harus menerima pasien tanpa syarat apapun. "Sebab fungsi rumah sakit kan menyembuhkan orang yang sakit. Jadi tidak boleh menolak pasien, terlebih jika pasien memiliki BPJS," tandas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Edhy juga meminta kepada pihak rumah sakit dimana pun agar melayani masyarakat terlebih yang sudah memiliki BPJS. Pasalnya, BPJS adalah amanat konstitusi dan rakyat berhak mendapatkan perawatan.

"Gubernur Sumsel kan selama ini dikenal dengan gebrakan kesehatan dan pendidikan gratis selama ini, jadi para petugas di lapangan harus menjalankan instruksinya. Jangan lagi ada warga yang hak-haknya hilang atau dirampas," tuntas Edhy.

Berdasarkan informasi yang ramai diberitakan, Agus yang diketahui warga Perumahan Griya Buana Mutiara Blok A 215, akhirnya meninggal dunia usai dilarikan ke RSMH karena sekarat akibat penyakit yang dideritanya pada Selasa 13 Januari lalu. Namun, pasien pemegang BPJS kelas III ini ditolak pihak RSMH dengan alasan kamar penuh.

Dalam kondisi sekarat, istri Agus bernama Sri Mulyani (40) justru diberikan surat rujukan ke rumah sakit lain dan dipaksa menandatangani surat kepulangan. Padahal, kondisi Agus kala itu sudah sekarat dengan nafas yang pendek dan mata yang sudah membengkak.

"Saya sudah menangis dan memohon agar suami saya dirawat, tetapi tetap tak dihiraukan. Orang miskin selalu ditolak. Begitulah kejadiannya," lirih Sri Mulyani.

(Renny Sundayani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement