“Pokoknya kita istilahnya harus be happy saja walaupun keadaan rumah tangga tidak memuaskan. Jadi kalau pertengkaran apapun kita harus berusaha mengalah sebagai perempuan. Tetapi kita juga tetap menunjukkan harga diri dengan berbicara sama suami di jam-jam tertentu setelah kita mengalah. Kita harus memberi penjelasan ke suami misalnya sebenarnya itu kamu yang salah. Sebenarnya maslahnya ini begini, aku mau kamu begini,” paparnya.
Masa setelah bertengkar dirasa wanita berdarah Jawa Barat ini sebagai waktu yang tepat untuk dibicarakan dengan suami. Pasalnya, di waktu tersebut kondisi emosional pasangan sudah dalam tahapan tenang.
“Biasanya kalau sudah jam tenang laki-laki pastinya akan menerima dengan terbuka. Perempuan juga tidak boleh terus mengalah kalau sedang bertengkar,” pungkasnya.
(Ainun Fika Muftiarini)