LEWAT busana, seseorang bisa menyampaikan sesuatu. Termasuk desainer Irna Mutiara yang memberikan edukasi melalui busana rancangannya.
Dalam setiap karyanya, Irna tidak hanya membuat busana dengan tampilan yang menarik, tapi juga sesuai syariat. Hal ini rupanya menjadi salah satu cara Irna untuk mengedukasi soal busana muslim ke orang lain.
“Jadi memang selain mendesain dan membuat baju, saya juga mengkomunikasikannya dengan masyarakat bahwa ada unsur-unsur kaidah yang kita informasikan. Misalkan busana muslim itu kaidahnya tidak ketat, tidak menerawang, itu yang perlu, jadi ada edukasinya juga dan kita juga kasih contoh baju-baju yang seperti apa tidak menerawang tapi tetap kelihatan cantik,” jelas Irna Mutiara kepada Okezone, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Secara tidak langsung, Irna juga dinilai bisa memberi inspirasi kepada orang lain. Misalnya saja, ketika wanita memutuskan berhijab dimulai dari hari pernikahannya, maka mereka memilih mengenakan gaun pengantin muslim rancangan Irna Mutiara.
“Banyak juga wanita yang tidak berhijab namun saat menikah dia ingin menggunakan gaun saya untuk akad nikah, dan mereka mau berjilbab, banyak sekali yang seperti itu. Jadi sehari-hari mereka belum berhijab dan ketika akan menikah, mereka banyak sekali yang ingin memakai gaun pengantin muslim saya,” terang Irna Mutiara.
Dengan merancang gaun pengantin muslimah, Irna merasakan peluang serta tantangan tersendiri. Dengan kearifan lokal,rancangannya memiliki peluang yang besar. Namun tentu hal ini disertai dengan tantangan yang harus ditaklukan untuk membawa gaun pengantin muslim ini ke pasar yang lebih luas.
“Saya berharap gaun pengantin muslim ini terus maju berjalan karena busana muslim ini memiliki segala unsur detail dan kaya sekali. Kekayaan ini didapat dari unsur-unsur budaya Indonesia. Jadi ada aksesori, bahan yang kita olah lagi. Dari situlah karya pengrajin penyulam, pembordir, juga turut ditampilkan. Dan kalau kita bisa melakukannya dengan baik, itu kan akan diapresiasi dengan baik yaitu penyulamnya penjahitnya mengalami peningkatan, hal tersebutpun menjadi sebuah tantangan,” tutup Irna Mutiara.
(Ainun Fika Muftiarini)