Walaupun sudah tidak lagi menjadi duta kanker serviks, Dewi masih merasa tanggung jawab untuk terus menyebarkan informasi dan dukungan untuk mencegah penyakit tersebut kepada masyarakat.
“Sesama perempuan saya pun masih selalu tanya, sudah pernah pap smear belum? Kadang mereka yang pernah tahu saya pernah menjadi duta, selalu bertanya mengenai kanker serviks ini. Oleh karena itu, sampai saat ini saya selalu update pengetahuannya yang terus bertambah dan berubah, misalnya bagaimana harga vaksin sudah lebih murah, dan sebagainya,” imbuhnya.

Menurut Dewi, sifat kepahlawanan pada dasarnya dimiliki siapa saja, dengan inisiatif dan keinginan untuk terus saling membantu. “Siapa pun itu bisa menjadi duta, karena siapa pun tentu memiliki rasa kepahlawanan. Siapa pun itu bisa mencurahkan perasaan itu dengan apa pun,” tutupnya.
(Renny Sundayani)