AKSI kriminal yang menggunakan air keras sebagai penyerangan tentu meresahkan masyarakat. Anda pun mungkin termasuk di antaranya. Perlu tindakan preventif untuk mengenali seperti apa ciri-ciri air keras yang secara kasat mata serupa layaknya air biasa.
Mengingat air keras sangatlah membahayakan ketika mengenai kulit atau bagian tubuh, maka tindakan preventif pun perlu dilakukan. Salah satunya ialah membedakan air keras dan air biasa sehingga Anda bisa terhindar dari ancaman penyiraman.
dr Deby Vinski, AAMS, MSc kepada Okezone melalui surat elektronik mengatakan bahwa air biasa dan air keras jelas berbeda. Meski demikian, Anda tetap harus waspada mengingat jika sudah dimasukkan ke dalam botol agak sulit dibedakan.
"Perbedaan Ph tingkat asam untuk asam keras dan basa keras jelas berbeda dengan air putih biasa atau air minum yang ph-nya aman bagi kesehatan manusia,"katanya.
Selain itu, sambung dr Deby, ciri yang khas ialah baunya tajam , kekentalan dan warna juga berbeda. Air keras adalah larutan asam kuat yang cukup pekat. Bila air keras mengenai kulit, akan timbul nyeri hebat. Bahkan kulit akan mengalami luka bakar.
Contoh air keras adalah asam sulfat yang dipakai untuk aki, asam klorida untuk membersihkan permukaan logam (sebelum disoldir), asam nitrat untuk menguji logam mulia, dan asam fosfat untuk membuat garam fosfat..
Selain bentuk dari air keras, Anda juga perlu mewaspadai sifat-sifat bahaya dari air keras. Menurut wikipedia, inilah beberapa bahaya di antaranya yang perlu diwaspdai.
- Menghirup uap Asam Sulfat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, serta mengganggu paru-paru.
- Cairan asam dapat merusak kulit dan menimbulkan luka yang amat sakit.
- Dapat menimbulkan kebutaan bila kena mata
- Senyawa ini tidak dapat terbakar dengan sendirinya.
- Dalam konsentrasi tinggi/pekat (90% - 98%) bersifat oksidator yang dapat menimbulkan kebakaran bila kontak dengan senyawa organik seperti gula, selulosa (kertas, tissue, kayu, dan lain-lain) dan bahan organik lainnya
- Mengalami penguraian bila terkena panas, menghasilkan gas SO2.
- Asam Sulfat encer (1 - 5%) bila direaksikan dengan logam menghasilkan gas Hidrogen.
- Bereaksi hebat dengan air (reaksi eksotermis / menghasilkan panas).
- Bila direaksikan dengan basa kuat pekat (contoh: soda api / NaOH / Natrium Hidroksida / Sodium Hydroxide), dapat menimbulkan percikan api hingga ledakan.
(Dwi Indah Nurcahyani)