PENGAMAT Sosial dan Peneliti Kajian Budaya Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai, para artis yang terjerat kasus narkoba semestinya bisa menjadi model gratis bagi masyarakat maupun kalangan artis lainnya agar tidak ikut terjerat barang haram tersebut. Namun, kata Devie, memang kasus tersebut tak bisa menyamaratakan atau digeneraliris pada seluruh kalangan artis terkait gaya hidupnya yang glamor dan hedonis.
"Mereka yang terjerat bisa jadi model gratis sadarkan masyarakat untuk antinarkoba bahwa itu tak sehat. Mereka terekspos dan tak dibenarkan gaya hidup demikian," ungkapnya kepada Okezone, Senin (28/1/2013).
Dunia narkoba, kata Devie, erat kaitannya dengan persoalan ketegasan hukum, serta gaya hidup modernitas. Menurutnya, saat ini makna modernisasi telah mengalami pergeseran nilai, sehingga membuat masyarakat berbuat tindakan amoral.
"Lalu gaya hidup kepedulian unit terkecil keluarga dan lingkungan, modernitas lingkungan. Saat ini dianggapnya kalau orangtua turut campur dianggap salah, ini ada pergeseran nilai," tegasnya.
Banyaknya generasi muda saat ini membentuk komunitas generasi gaul yang salah. Bahaya itu, kata Devie, bukan hanya tanggung jawab kepolisian tetapi juga keluarga.
"Modernitas serang semua kalangan, yang terjadi pada artis merupakan puncak gunung es. Karena mereka kelompok kecil dan kelihatan," imbuhnya.
Intinya, lanjut Devie, faktor keluarga inti sangat penting untuk membuat benteng agar terhindar dari narkoba. Devie menegaskan para orangtua agar peduli pada rumahnya dan ulah anak-anak mereka, agar tak sampai menjadi tuan rumah saat pesta narkoba terjadi.
"Kelurga itu penting, ini jadi contoh, bisa jadi anak-anak mereka mengadakan pesta narkoba. Orang yang modern, seolah tak wajib peduli terhadap lingkungannya. Tetangga atau lingkungan sekitar bisa menjadi alarm," tutupnya.
(Tuty Ocktaviany)