5 Mitos Cegah Kanker yang Masih Dipercaya, Ini Faktanya

Mei Sada Sirait, Jurnalis
Kamis 20 November 2025 10:27 WIB
5 Mitos Cegah Kanker yang Masih Dipercaya, Ini Faktanya. (Ilustrasi: Freepik)
Share :

JAKARTA - Kasus penyakit kanker kian meningkat di dunia, seperti di Amerika Serikat (AS) tahun ini dilaporkan ada lebih dari 2 juta orang yang menderita kanker. Itulah sebabnya pencegahan kanker adalah hal yang penting dan wajib diketahui semua orang.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi timbulnya kanker, seperti faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Namun ada banyak juga mitos yang berkembang, yang membuat orang salah fokus dan akhirnya melewatkan cara mencegah kanker yang efektif.

Dikuti dari Eatingwell, ini dia 5 mitos besar soal pencegahan kanker yang harus mulai ditinggalkan, seperti dikutip Kamis (20/11/2025). 

1. “Makanan diet” bisa mencegah kanker
Banyak yang percaya ada satu jenis makanan ajaib yang bisa mencegah kanker. Faktanya, tidak ada satu pun makanan yang bekerja sendirian. 

Pencegahan kanker dapat dilakukan tergantung pada pola makan keseluruhan. Makanan yang direkomendasikan yaitu sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

2. Harus olahraga berat untuk mencegah kanker
Mitos ini salah, karena aktivitas ringan seperti jalan kaki, naik turun tangga, atau beres-beres rumah ternyata bisa memberikan manfaat karena tubuh bergerak. Olahraga tidak melulu harus dilakukan di tempat gym, sehingga menjadi alasan untuk tidak bergerak setiap harinya. 

3. Kelebihan berat badan sedikit itu aman
Banyak yang merasa sedikit kelebihan berat badan adalah hal yang tidak masalah. Banyak yang berfokus bahwa obesitas baru berbahaya.

Padahal, kelebihan lemak tubuh apa pun bisa meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Menjaga berat badan ideal tetap menjadi salah satu langkah pencegahan paling penting.

 

4. Minum sedikit alkohol masih aman
Setiap jumlah alkohol walaupun hanya sedikit, tetap berpotensi meningkatkan risiko kanker. Untuk itu bisa mulai perlahan meninggalkan kebiasaan mengonsumsi alkohol agar hidup lebih sehat. 

5. Skrining kanker hanya untuk deteksi, bukan pencegahan
Banyak yang melakukan skrining hanya untuk deteksi kanker, bukan justru untuk pencegahan. Padahal beberapa skrining justru bisa mencegah kanker sejak dini, misalnya kolonoskopi yang dapat mengangkat polip sebelum berubah menjadi kanker. 

Jadi, skrining bukan hanya soal deteksi, tetapi juga tindakan pencegahan aktif. Menurut para ahli, pencegahan kanker bisa dimulai dari kebiasaan harian yang sederhana seperti makan lebih banyak bahan pangan segar, aktif bergerak, menjaga berat badan ideal, membatasi alkohol, dan melakukan skrining sesuai usia dan riwayat kesehatan.

Cara tersebut memang tidak instan, namun jika dilakukan dengan konsisten pasti bisa memberikan dampak besar untuk kesehatan jangka panjang.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya