Status & Kapasitas
1. Pemilik: Kementerian Kesehatan RI
Kelas: A
Tempat tidur:
100 TT (Tahap 1)
130 TT (Tahap 2 / rencana ekspansi)
Rincian Tempat Tidur (Tahap 1):
VVIP: 1
VIP: 3
Rawat biasa: 65
Rawat Cardiac Unit: 7
Rawat KRIS: 9
ICU/ICVCU: 9
Isolasi: 6
Fasilitas & Layanan Utama
Cathlab: 1 ruang
Operating Theater: 2 ruang + 1 ruang hybrid
Poliklinik Jantung dan klinik penunjang (Echo, TMT, Holter)
Layanan endoskopi dan bronkoskopi
IGD & ambulans
Rawat inap reguler dan intensif
Radiologi lengkap (MSCT, MRI, USG, X-Ray)
Laboratorium, farmasi, gizi
Rehabilitasi jantung
Profil Gedung
Luas tapak: 17.962 m²
Luas bangunan: ±10.668 m²
Ketinggian: 17,9 m
Gedung terdiri atas:
Lantai dasar (IGD, poliklinik, radiologi, farmasi)
Lantai 1 (rawat inap & CCU)
Lantai 2 (OT, cathlab, ICU/ICVCU, rawat inap, rehab medis)
Lantai 3 (manajemen & MEP)
SDM Kesehatan RS KEI (Tahap 1)
Total SDM awal: 114 orang, kombinasi tenaga RS KEI dan tenaga bantuan dari RS Sardjito.
Kekuatan Dokter Spesialis Jantung:
Total: 16 dokter
RS KEI: 2
RS Sardjito: 14 (berbagai subspesialis termasuk intervensi, imaging, vaskular, aritmia)
Tenaga Medis Lainnya:
Total: 43 dokter (umum & spesialis lintas bidang)
Tenaga Kesehatan Lain:
Total: 55 orang
Perawat: 26
Radiografer: 4
Fisikawan medis: 3
Laboratorium: 4
Lainnya: 15
Tahapan Operasional & Kebutuhan
Operasional Layanan 2025
Poliklinik jantung & penunjang → Tahap 1 (aktif)
IGD, rawat inap, radiologi → Tahap 1 (aktif)
Sub-spesialistik jantung (by appointment) → Tahap 1
Cathlab & operasi jantung → Tahap 2
Kebutuhan Operasional
Biaya operasional tahunan: ~Rp65 miliar
Kebutuhan 3 tahun: ~Rp195 miliar (USD12 juta)
Update Jumlah Kunjungan (Soft Launch hingga Minggu ke-2 November)
Total kunjungan: 252 pasien
IGD: 2
Rawat Jalan: 70 pasien
Spesialis jantung: 29
Dokter umum: 10
Medical Check-Up: 10
Rawat Inap: 3
Penunjang:
Laboratorium: 38
Radiologi: 100
Data Penyakit Jantung (Konteks Nasional)
Kematian global akibat penyakit jantung: 17,9 juta (WHO 2021), naik ke 23,6 juta pada 2030.
Indonesia:
316.292 kematian per tahun (IHME 2023)
Prevalensi nasional: 8,5 per 1.000 penduduk
Prevalensi Jawa Tengah: 7,9 per 1.000 penduduk
Pembiayaan penyakit jantung: Rp19,2 triliun (2024)
Waktu tunggu bedah jantung vaskular: 3 bulan di RS Harapan Kita
Kerja Sama Indonesia–UAE di Bidang Kesehatan
Hibah pembangunan RS KEI (2023–2027)
Hibah tambahan untuk program eliminasi TBC (alat X-ray portable, lab molekuler, pelatihan SDM), salah satu hibah terbesar di Kemenkes 2024
Agenda kerja sama lanjutan di bawah Komite Kerja Sama Ekonomi:
Capacity building SDM
Sister hospital (teknologi & digitalisasi)
Penguatan industri farmalkes
Pertukaran kebijakan kesehatan
(Rani Hardjanti)