Dilansir dari International Journal of Functional Nutrition Spandidos Publications, Celiac Diseases adalah penyakit autoimun di mana seseorang yang secara genetik rentan bereaksi terhadap gluten (protein yang terdapat di gandum).
Ketika penderita CD memakan gluten, terjadi reaksi imun yang dapat menimbulkan inflamasi kronis, malabsorpsi nutrisi, perubahan mikrobiota usus (dysbiosis), dan kerusakan struktur usus. Inflamasi kronis atau kerusakan terus-menerus pada usus akibat gluten pada CD menyebabkan inflamasi usus yang lama.
Inflamasi kronis merupakan salah satu faktor yang memicu kanker. Kerusakan usus dapat mengganggu fungsi sel, termasuk fungsi pertahanan usus, dan memicu proliferasi sel yang tidak diinginkan.
Selain itu, pada penderita Celiac Diseases juga ditemukan penurunan bakteri baik serta peningkatan bakteri gram-negatif. Karena mikrobiota yang sehat juga berperan dalam melawan pembentukan kanker, perubahan ini bisa jadi faktor risiko.
Studi menunjukkan bahwa pada penderita CD terutama yang tidak menerapkan diet bebas gluten dengan baik, bisa mengalami peningkatan risiko beberapa jenis kanker. Khususnya yang terkait saluran pencernaan seperti limfoma usus, adenokarsinoma usus kecil, kanker esofagus, dan lainnya.
(Rani Hardjanti)