Para pakar pendidikan di Jepang menilai bahwa aktivitas mendaki sejak usia dini memiliki manfaat besar. Selain melatih daya tahan tubuh, kegiatan ini juga mengajarkan anak cara menghadapi tantangan, mengelola rasa takut, hingga bekerja sama dalam kelompok.
Namun, para dokter anak tetap mengingatkan agar tidak memaksakan anak di bawah usia 5 tahun untuk mendaki terlalu tinggi. Ketinggian di atas 2.500 meter bisa menimbulkan risiko acute mountain sickness (AMS) pada anak-anak.
Meski begitu, kegiatan pendidikan alam di Jepang menunjukkan bahwa eksplorasi luar ruang sejak dini sangat mungkin dilakukan dengan pengawasan ketat.
Sementara di Indonesia, wacana membawa anak TK mendaki gunung masih menjadi perdebatan, terutama terkait faktor keamanan dan kondisi fisik anak.
(Rani Hardjanti)