JAKARTA – Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Nutrisi ini berfungsi memperbaiki jaringan tubuh, membangun massa otot, serta memberikan energi agar anak tetap aktif sepanjang hari.
Anak usia sekolah rata-rata membutuhkan 1.600–2.200 kalori per hari, tergantung usia dan aktivitasnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 10–15 persen sebaiknya berasal dari protein. Dengan terpenuhinya asupan protein, anak dapat memiliki energi cukup untuk belajar, bermain, hingga berolahraga.
Ahli gizi Ayu Anisadiyah menjelaskan bahwa meski protein bermanfaat, konsumsi berlebihan justru bisa berdampak buruk.
“Kalau kelebihan konsumsi protein biasanya bisa memberatkan kerja ginjal, dan dalam jangka panjang bisa menimbulkan gangguan kesehatan,” ungkap Ayu saat sesi wawancara oleh tim Okezone, Minggu (24/8/2025)
Menurutnya, kebutuhan protein anak sebenarnya sudah bisa tercukupi dari pola makan sehari-hari.
“Tidak perlu tambahan suplemen protein kalau kebutuhan hariannya sudah terpenuhi. Kecuali kalau anaknya atlet dengan intensitas tinggi, itu boleh saja, tapi tetap dikonsultasikan ke dokter anak atau ahli gizi,” tambah Ayu.
Lebih lanjut, Ayu menyarankan agar anak mengonsumsi protein dari berbagai sumber, baik hewani maupun nabati. Protein hewani kaya asam amino esensial namun tinggi kolesterol, sementara protein nabati lebih rendah kolesterol tetapi belum lengkap asam aminonya.
“Yang terbaik adalah gabungan keduanya,” tutupnya saar mengenalkan cokelat malt Milo Pro.
Dengan asupan protein yang seimbang dan sesuai kebutuhan kalori, anak-anak dapat tumbuh lebih sehat, bertenaga, dan siap menghadapi aktivitas sehari-hari.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)