Sebelumnya Batara Hutagalung menyampaikan sejumlah harapannya di forum diskusi kepada Menteri Fadli akan penulisan sejarah nasional.
"Kami mengharapkan proses (penulisan) ini dijalankan dengan hati-hati, proper, dan hasilnya tidak menjadi polemik di tengah masyarakat," katanya.
Menbud kemudian menyampaikan jika selama sekitar 26 tahun, Indonesia tidak menulis sejarah nasional secara menyeluruh. Menurutnya jika merujuk pada dokumen resmi pemerintah, penulisan sejarah besar terakhir adalah Seri Nasional Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1975 dan diperbarui pada 1984.
Pemutakhiran memang sempat dilakukan pada 2008, jelasnya, tetapi hanya mencakup enam topik, dan bahkan tidak sampai pada Pemilu 1999.
"Memang ada karya lain seperti Indonesia dalam Arus Sejarah (IDAS), namun penyusunannya bersifat tematik dan tidak mengikuti alur sejarah secara kronologis. Oleh karena itu, Presiden Prabowo, memandang penting untuk kembali menulis sejarah Indonesia secara komprehensif dan berkesinambungan," ujarnya.