JAKARTA - Keputihan jadi salah satu gejala yang cukup sering dialami oleh perempuan. Bahkan biasanya keluarnya cairan dari vagina ini jadi pertanda siklus menstruasinya seseorang.
Penyebab keputihan sendiri pun beragam dan perlu kamu pahami supaya bisa tahu kapan harus konsultasi ke dokter.
Membahas tentang keputihan dengan siklus haid, artikel ini akan memberikan beberapa hal yang menjadi pembeda antara keputihan yang terjadi sebelum masa haid dan keputihan setelah masa haid. Yuk, simak pembahasannya!
Keputihan adalah salah satu proses alami yang terjadi pada tubuh wanita. Baik dialami sebelum maupun sesudah menstruasi, keduanya bisa dibilang tergolong sebagai hal wajar selama ciri-cirinya merujuk pada keputihan yang normal.
Biasanya, keputihan sebelum haid ini terjadi selama beberapa hari menjelang menstruasi. Tiap-tiap wanita pun bisa mengalaminya dengan warna dan volume yang berbeda-beda. Namun, selama tidak dibarengi dengan munculnya gejala lain, maka kamu tidak perlu khawatir.
Sementara itu, keputihan setelah menstruasi biasanya disebabkan karena tubuh yang ingin membuang sisa darah haid. Sama seperti yang terjadi saat sebelum haid, keputihan yang keluar setelah fase menstruasi selesai ini juga bisa dikatakan wajar.
Meski karakteristik cairan yang keluar dari Miss V tidak jauh berbeda, namun kamu perlu tahu bahwa penyebab keputihan sebelum dan sesudah haid itu tidak sama.
Untuk lebih detail tentang perbedaan penyebab tersebut, bisa kamu pahami pada poin-poin di bawah ini.
1. Penyebab sebelum Haid
Normalnya, keputihan yang keluar sebelum fase haid ini disebabkan karena terjadinya peningkatan hormon estrogen dan progesterone.
Dengan kedua hormon tersebut yang kadarnya kian meningkat, hal ini kemudian memicu terjadinya perubahan ciri-ciri pada keputihanmu.
Jadi, jika menjelang haid, kamu mengalami keputihan dengan karakteristik yang licin, lebih encer dari biasanya, dan berwarna mulai dari bening hingga kecoklatan, kamu tidak perlu khawatir karena cairan tersebut masih terbilang normal.
Tak hanya itu, ciri cairan keputihan yang demikian juga bisa menjadi pertanda kalau kamu memasuki masa subur karena memang sedang tahap ovulasi.
Selain berkaitan dengan hormon, nyatanya penyebab terjadinya keputihan saat menjelang haid juga bisa disebabkan karena kamu mengonsumsi makanan pemicu keputihan, misalnya bawang putih.
Kemudian, keluarnya cairan dari vagina sebelum menstruasi juga bisa jadi efek samping ketika kamu menggunakan jenis KB hormonal.
2. Penyebab Keputihan setelah Haid
Sementara itu, keputihan yang dialami setelah masa haid biasanya dipicu karena terjadinya fluktuasi hormon. Beberapa hormon yang biasanya berperan dalam siklus haid ini di antaranya yaitu progesterone, estrogen, perangsang folikel, hingga hormon luteinisasi.
Berikutnya, keluarnya cairan keputihan saat mens selesai juga bisa disebabkan karena darah haid yang masih tersisa. Dengan begitu, keputihan ini biasanya cenderung berwarna kecoklatan.
Satu lagi yang juga menjadi penyebab keputihan usai menstruasi yaitu karena masuk fase ovulasi. Pada tahap ini, hormon akan mengalami perubahan yang membuat produksi lendir di organ intim kamu jadi lebih meningkat.
Dari poin pembahasan sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa kedua jenis keputihan entah itu yang dialami sebelum maupun sesudah fase haid, merupakan tipe yang normal. Umumnya, ciri-ciri keputihan normal ialah sebagai berikut.
1. Tekstur
Untuk teksturnya, keputihan pada seseorang bisa saja berbeda dan berubah-ubah. Hal ini bergantung pada siklus menstruasi yang dialami oleh seseorang.
2. Warna
Kemudian untuk warnanya, seperti yang sudah disebutkan di atas keputihan yang normal sebelum haid cenderung tidak berwarna alias bening. Sementara yang sesudah haid, jika disebabkan karena darah yang belum tuntas keluar, warnanya bisa saja kecoklatan.
3. Aroma
Keputihan dan vagina sendiri memiliki aroma alami yang khas. Bisa dikatakan sebagai keputihan yang normal, maka cairan tersebut umumnya tidak memiliki aroma yang mengganggu dan menyengat.
Keputihan meskipun merupakan gejala yang normal, namun jika dibiarkan begitu saja, pasti sedikit banyak akan membuatmu merasa kurang nyaman, terlebih yang dialami baik sebelum maupun sesudah haid.
Untuk membantumu mengatasi gangguan ini, kamu bisa mengandalkan penggunaan produk pembersih area intim. Salah satu yang menarik buat dicoba, yaitu Resik-V Godokan Sirih.
Pembersih kewanitaan dari Resik-V ini direkomendasikan karena merupakan produk pertama dan satu-satunya di Indonesia yang diformulasikan dari asli rebusan daun sirih dengan kualitas terjamin.
Dengan menggunakan Resik-V Godokan Sirih, kamu tidak hanya bisa bebas dari masalah keputihan yang membandel tapi juga permasalahan lain seperti bau tak sedap dan juga permukaan kulit organ intim yang gatal.
Jangan khawatir, produk ini sudah lolos uji klinis dermatologis yang membuatnya aman digunakan sehari-hari termasuk oleh kamu yang punya kulit sensitif.
Resik-V Godokan Sirih aman digunakan untuk perempuan remaja yang baru mengalami menstruasi dan wanita yang aktif bergerak.
Untuk kamu yang ingin mencobanya, kamu bisa membeli produk ini di toko online seperti Tiktok, Shopee, dan Tokopedia.
Selain itu, untuk kamu yang sudah memiliki pasangan, kamu juga bisa menemukan varian lain yaitu Resik-V Khasiat Manjakani Whitening.
Produk ini punya komposisi yang terbuat dari ekstrak bengkoang untuk tujuan mencerahkan dan ekstrak manjakani dari Persia untuk mengencangkan otot area kewanitaan. Dijamin hubungan makin lengket dan romantis.
Menarik sekali, bukan, khasiat-khasiat yang ditawarkan oleh Resik-V? Jadi tunggu apalagi? Yuk, segera jauhkan penyebab keputihan dan wujudkan organ intim #LebihDariBersih dengan produk ini! Kamu bisa cari tahu detail informasi tentang Resik-V dan varian lainnya dengan klik di sini.
(Agustina Wulandari )