Salah satunya melibatkan seorang turis asal Swiss yang mengalami luka serius akibat terjatuh dari tebing, menyebabkan pendarahan dan patah tulang.
Insiden ini memicu keprihatinan luas dan menjadi alarm keras bagi pemerintah dan pengelola kawasan.
“Penutupan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi keselamatan pendaki dan memastikan standar keamanan yang lebih baik,” tegas Budi Gunawan.
Selama masa penutupan yang belum ditentukan durasinya ini, pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan infrastruktur pendakian Gunung Rinjani.
Fokus utama adalah memperbaiki Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian, khususnya dalam aspek keselamatan dan evakuasi darurat.
"Selama jalur ditutup, kami akan memperbaiki SOP pendakian dan SOP evakuasi darurat agar lebih responsif dan efektif dalam kondisi ekstrem," jelas Budi.