Anak yang Sekolah di Usia Dini Rentan Alami ADHD dan Ganguan Emosional

Gilang Patria Ramadhan Baskoro, Jurnalis
Rabu 09 Juli 2025 10:25 WIB
Anak yang Sekolah di Usia Dini Rentan Alami ADHD dan Ganguan Emosional (Foto: Freepik)
Share :

ANAK yang sekolah di usia dini atau lebih muda rentan mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan teman sekelas mereka yang lahir lebih awal. Hal ini diungkapkan oleh Penelitian terbaru dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU).

Riset ini mengungkap bahwa anak-anak yang lahir pada bulan Oktober, November, atau Desember secara statistik lebih sering didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dibandingkan teman-teman sekelasnya yang lahir lebih awal di tahun yang sama. Temuan ini berlaku untuk anak laki-laki maupun perempuan, dan tidak tergantung pada apakah mereka lahir cukup bulan atau prematur.

Hasil Penelitian

Para peneliti meneliti lebih dari satu juta warga Norwegia berusia 4 hingga 17 tahun (lahir antara 1991 hingga 2012) melalui catatan kesehatan nasional Norwegia.

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi apa yang disebut sebagai efek usia relatif—yaitu apakah anak-anak dan remaja yang lahir di akhir tahun lebih sering didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dibandingkan teman sebaya mereka yang lahir di awal tahun (Januari, Februari, dan Maret).

"Temuan kami menunjukkan bahwa anggota termuda dalam satu kelas cenderung lebih sering didiagnosis mengalami gangguan mental dibandingkan yang lebih tua," kata Peneliti PhD di Departemen Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan NTNU Christine Strand Bachmann, dikutip Rabu (9/7/2025).

"Hal ini paling jelas terlihat pada kasus ADHD, di mana kami melihat peningkatan insiden sebesar 20–80 persen untuk anggota kelas termuda, tergantung pada apakah anak tersebut lahir cukup bulan atau prematur," lanjutnya.

Para peneliti juga menemukan tren serupa pada gangguan kesehatan mental lainnya, termasuk keterlambatan perkembangan dalam aspek bahasa, kemampuan akademik, dan keterampilan motorik. Studi ini telah dipublikasikan di BMJ Paediatrics Open.

 

Risiko Tambahan bagi Anak Prematur Perempuan

Selain itu, anak perempuan yang lahir prematur dan juga lahir di akhir tahun memiliki risiko signifikan lebih besar didiagnosis mengalami gangguan emosional seperti kecemasan, depresi, dan gangguan adaptasi dibandingkan anak perempuan prematur yang lahir di awal tahun ajaran yang sama.

"Kita tahu bahwa anak-anak dan remaja yang lahir prematur memang sudah lebih rentan terhadap kesehatan mental dan sosial yang buruk dibandingkan mereka yang lahir cukup bulan. Bagi mereka yang lahir prematur, risiko karena lahir di akhir tahun menjadi tambahan terhadap kerentanan tersebut," ucap Bachmann.

"Kami percaya bahwa temuan ini, yang menunjukkan peningkatan jumlah diagnosis psikologis pada anggota kelas termuda, sebagian dapat dikaitkan dengan cara sistem pendidikan kita disusun. Sistem sekolah tidak mampu secara memadai mengakomodasi anak-anak dengan perilaku normal tetapi lebih belum matang. Solusi yang mungkin termasuk tanggal mulai sekolah yang fleksibel atau dukungan tambahan," tambahnya.

Selain sebagai peneliti di NTNU, Christine Strand Bachmann juga merupakan konsultan di Unit Perawatan Intensif Neonatal, Departemen Kedokteran Anak dan Remaja, Rumah Sakit St. Olavs.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya