Hadir pula jajaran pejabat Kementerian Kebudayaan, antara lain Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan, Staf Khusus Menteri Bidang Protokol dan Rumah Tangga Rachmayuda, Staf Khusus Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual, Putri Woelan Sari, Staf Khusus Bidang Sejarah dan Warisan Budaya Basuki Teguh Yuwono, Direktur Bina SDM Lembaga dan Pranata Kebudayaan Irini Dewi Wanti, Kepala Museum dan Cagar Budaya Abi Kusno, dan Kepala BPK Wilayah XI Endah Budi Heryani.
Terkait dengan sejarah budaya Majapahit, Menbud Fadli Zon juga berkesempatan meninjau Petirtaan Jalatunda yang terletak di kaki Gunung Penanggungan. Situs ini dibangun sejak tahun 877 Saka (abad ke-9 Masehi) dan dikenal sebagai salah satu petirtaan tertua di Nusantara yang masih aktif.
“Petirtaan ini adalah peninggalan luar biasa, baik secara arkeologis maupun spiritual. Airnya sangat bersih dan kaya mineral. Kawasan ini perlu kita lindungi bersama, sembari terus membuka potensi penelitian terhadap puluhan situs lainnya di Gunung Penanggungan,” kata Fadli Zon.
Ia mendorong kolaborasi lintas lembaga, termasuk perguruan tinggi, BRIN, dan komunitas, untuk mengungkap lebih lanjut warisan budaya yang tersembunyi di wilayah ini. Peninjauan ke Jalatunda menjadi bagian dari komitmen negara untuk tidak hanya melestarikan, tetapi juga mengembangkan pengetahuan budaya berbasis situs sejarah.
Kunjungan kerja ke Mojokerto ini mempertegas peran Kementerian Kebudayaan dalam memperkuat ekosistem pelestarian dan pemajuan kebudayaan, melalui museum yang hidup dan situs sejarah yang terjaga.
(Agustina Wulandari )