Lebih lanjut, Direktur sekaligus kepala departemen dermatologi di Klinik MedLinks Dr. Pankaj Chaturvedi menilai, penggunaan kunyit masih bisa ditoleransi jika tidak dicampur dengan bahan lain. Namun, ia sangat tidak merekomendasikan penggunaan tomat sebagai obat jerawat, karena dari beberapa kasus tomat justru memicu reaksi buruk pada kulit.
Selain itu, jerawat yang berukuran besar, seperti jerawat kistik yang menyakitkan, sangat tidak disarankan menggunakan bahan-bahan seperti kunyit dan tomat. Mengoleskan kunyit dan tomat secara langsung ke wajah sebaiknya dihindari, karena dapat memicu iritasi, ruam, bahkan reaksi alergi, terutama pada kulit yang sensitif.
Sebagai alternatif, kamu bisa mengonsumsi dua bahan alami ini dalam bentuk jus atau campuran dalam menu harian. Kunyit mengandung senyawa aktif kurkumin yang memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri. Kurkumin mampu meredakan peradangan akibat jerawat dan melawan bakteri penyebabnya.
Sementara itu, tomat mengandung berbagai nutrisi penting bagi kesehatan kulit, seperti vitamin C, vitamin A, vitamin K, likopen, dan asam salisilat. Kandungan tersebut dapat membantu mengontrol produksi minyak berlebih hingga berperan sebagai antioksidan yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi tomat 2–3 kali dalam seminggu dapat membantu mengurangi kerusakan kulit akibat paparan sinar ultraviolet (UV).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)