3 Kebiasaan yang Bikin Busui Tambah Gemuk

KEBIASAAN ini bisa membuat ibu menyusui (busui) tambah gemuk. Saat menyusui, ibu menjadi sering merasa lapar karena membutuhkan energi lebih. 

Pengingkatan rasa lapar busui dipicu oleh bertambahnya kebutuhan kalori hingga fluktuasi hormonal. Selain itu, kurangnya gerak juga menjadi salah satu faktor berat badan busui bisa meningkat. 

Dokter Laktasi dan MPASI dr. Nurmaulidia IBCLC, CIMI membagikan tiga kebiasaan yang bisa membuat busui tambah gemuk. Melansir akun Instagramnya, Senin (26/5/2025), berikut penjelasannya:

1. Nyemil berlebihan

Sejak jadi ibu menyusui bawaannya menjadi lapar dan haus. Setelah menyusui inginnya minuman yang segar dan manis. Tapi harus ingat berapa besar kalori yang ada dalam satu gelas minuman manis dingin. Belum lagi ditambah kalori dari cemilan dan makanan yang lain. 

Menjadi busui memang membuat cepat lapar. Nah solusinya perbanyak makanan tinggi protein dan juga serat supaya kenyang terasa lebih lama. 

2. Kurang bergerak

Sejak jadi busui aktivitas lebih sering di kasur dan di kamar. Apalagi kalau bayinya maunya nempel dengan ibu. Hal ini membuat pergerakan busui terbatas dan diam terus di kamar. 

Memang menjadi busui itu melelahkan, namun harus diusahakan tetap bergerak ya Moms. Solusinya melakukan aktivitas ringan seperti berjalan sambil menggendong bayi dan sempatkan stretching saat bayi tidur.

3. Kurang tidur

Sejak jadi busui wajar jika jam tidur menjadi berantakan. Apalagi kalau bayinya sering nyusu di malam hari bikin Moms enggak istirahat.
Kurang tidur membuat metabolisme tubuh melambat apalagi kalau sudah masuk fase kepala 3. 

Sulit sekali menurunkan berat badan karena menurunnya metabolisme Busui. Apapun yang kita makan gampang banget disimpan menjadi lemak. Nah solusinya, perbanyak istirahat di sela-sela waktu menyusui ya Moms.

"Bagi busui yang masih berjuang dengan pola menyusui bayi yang bikin jadwal tidur berantakan maka kamu wajib konsultasi ke dokter laktasi untuk mempelajari posisi dan pelekatan yang tepat," tulis dr. Nurmaulidia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)