* Usia Kehamilan: Bayi yang lahir prematur cenderung memiliki berat badan lebih rendah.
* Kesehatan Ibu: Kondisi kesehatan ibu selama kehamilan, seperti diabetes gestasional atau hipertensi, dapat memengaruhi berat badan bayi.
* Nutrisi Selama Kehamilan: Asupan nutrisi yang cukup dan seimbang selama kehamilan penting untuk pertumbuhan optimal janin.
* Faktor Genetik: Riwayat keluarga juga dapat memengaruhi ukuran dan berat badan bayi.
Memantau berat badan bayi secara rutin membantu dalam mendeteksi dini adanya masalah pertumbuhan atau kesehatan.
Jika berat badan bayi berada di luar rentang ideal, baik di bawah maupun di atas, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
* Pemberian ASI Eksklusif: Selama enam bulan pertama, berikan ASI eksklusif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
* Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan rutin ke fasilitas kesehatan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi.
* Pola Makan Ibu: Bagi ibu menyusui, menjaga pola makan yang sehat dan seimbang penting untuk kualitas ASI.
* Lakukan Tes Kesehatan : Skrining adalah tahap awal untuk mengetahui pertumbuhan anak dan jika diketahui berat badannya kurang yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter. Apabila dokter menganjurkan untuk melakukan tes kesehatan seperti: pemeriksaan darah, urine, jantung, atau melakukan rontgen.
Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, orang tua dapat memastikan bahwa bayi tumbuh dan berkembang dengan optimal sesuai dengan tahapan usianya.
(Kemas Irawan Nurrachman)