Mengenal Cap Go Meh, Perayaan Pasca Imlek yang Dinantikan

Annastasya Rizqa, Jurnalis
Senin 10 Februari 2025 15:24 WIB
Tradisi Imlek. (Foto: The Sun)
Share :

Usai merayakan Tahun Baru Cina atau Imlek, umat Tionghoa juga akan segera memeringati perayaan Cap Go Meh. Momen Cap Go Meh ini bisasanya disambut masyarakat Tionghoa saat 15 sampai 30 hari setelah tahun baru Imlek. 

Sama seperti perayaan Imlek, umat Tionghoa akan memanfaatkan momen ini sebagai acara kumpul keluarga dan berdoa. Momen ini juga jadi perayaan yang dinantikan dan penuh kebahagiaan.

Cap Go Meh juga menandai hari terakhir Tahun Baru Imlek atau Imlek. Festival ini berarti "malam ke-15", oleh karena itu dirayakan 15 hari setelah Imlek, saat bulan purnama berada pada titik paling terang. 

Jelang perayaan Cap Go Meh ini, tak ada salahnya mengetahui makna dan tradisi dari Cap Go Meh. Seperti apa penjelasannya? Yuk simak informasinya yang telah dirangkum MNC Portal Indonesia, Senin (10/2/2025).

Di tahun 2025 ini, perayaan Cap Go Meh akan jatuh pada 12 Februari. Tanggal tersebut tepat dengan tanggal ke-15 bulan pertama di Tahun Baru Cina.

Salah satu yang begitu terkenal dengan perayaan Cap Go Meh ialah sajian kuliernya yang penuh makna, Lontong Cap Go Meh. Makanan ini biasa disajikan khusus tepat pada perayaan tersebut.

Lontong Cap Go Meh sendiri memiliki makna yang dalam dan berarti keberuntungan. Masakan yang disajikan di mangkuk dan penuh itu melambangkan rezeki yang akan terus mengalir.

Selain itu, keturunan Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Tionghoa-Indonesia merayakan momen Cap Go Megh dengan festival yang semarak. Selama Cap Go Meh, keluarga berkumpul untuk makan besar, salah satunya menyangap Yuan Xiao (bola nasi ketan) dan rumah-rumah diterangi dengan indah dengan lentera merah. 

Selama Cap Goh Meh, orang berdoa di kuil kepada Dewa Kemakmuran untuk memberkati keluarga mereka dengan keberuntungan di tahun mendatang.

Secara tradisional, hari itu diselingi oleh suara balada cinta yang disebut Dondang Sayang yang dinyanyikan di jalan dengan instrumen biola, dua gendang, dan gong.

 

Sementara itu, ada pula tradisi melempar jeruk berasal dari Penang. Jika kamj mengunjungi Esplanade di Penang ada kompetisi di mana anak laki-laki di perahu diharuskan untuk meraup jeruk yang dibuang ke laut oleh anak perempuan, dan perahu dengan jeruk paling banyak memenangkan kompetisi tersebut. Kegiatan seperti ini dilakukan untuk menjaga tradisi tetap hidup.

Bagi orang Tionghoa-Indonesia, tradisi sama pentingnya dengan Imlek. Kota-kota besar di Indonesia merayakan kesempatan itu dengan meriah.  Di Indonesia sendiri, perayaan Cap Go Meh akan menghadirkan banyak acara seru sesuai dengan tradisi di kota masing-masing.

Festival ini biasanya meliputi pertunjukan Barongsai (barongsai), parade lampion, dan festival makanan lezat. Secara tradisional, orang Tionghoa-Indonesia akan merayakannya dengan penuh suka cita.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya